Uang sebagai alat pembayaran yang sah tentunya memiliki nilai yang bisa membuatnya menjadi suatu barang yang berharga. Nilai uang terdiri dari dua macam, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik.
Manusia sebagai pelaku ekonomi selalu membutuhkan alat pemenuh kebutuhan untuk memenuhi segala macam kebutuhannya yang tidak terbatas. Dalam hal ini, setiap orang pasti memerlukan uang agar bisa membeli kebutuhannya tersebut dan bisa melangsungkan hidupnya.
Oleh karena itu, tidak heran jika uang menjadi salah satu barang berharga yang selalu dibutuhkan dan diinginkan manusia. Lembaga keuangan yang bertugas dan berwenang dalam hal pencetakan uang adalah bank sentral, yaitu Bank Indonesia (BI).
Dalam hal pengelolaan dan penyaluaran uang, peran BUMN perekonomian terutama yang bergerak dalam bidang keuangan seperti, Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank BTN memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi.
Nilai uang bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti kemampuannya untuk membeli barang sesuai dengan nominalnya, nilai tukarnya terhadap mata uang lain, maupun perbandingan nilai dengan hal dan/atau barang-barang lainnya. Lalu, tahukah Anda apa perbedaan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik uang? Nilai uang dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Adapun penjelasan perbedaan kedua nilai uang tersebut, antara lain sebagai berikut.
Table of Contents
Nilai intrinsik uang adalah nilai uang yang melekat pada diri uang itu sendiri. Nilai intrinsik uang dapat meliputi nominal yang tertera pada uang tersebut sampai dengan bahan baku pembuatannya. Setiap uang yang berlaku, baik dalam suatu negara maupun di negara lain tentunya memiliki nilai intrinsik uang yang berbeda-beda.
Adapun, agar Anda lebih memahami nilai intrinsik uang, perhatikan contoh berikut.
[elementor-template id="26379"]
Nilai ekstrinsik uang merupakan kebalikan dari nilai intrinsik uang. Jika nilai intrinsik melekat pada uang itu sendiri, maka nilai ekstrinsik uang justru dipengaruhi/bergantung terhadap hubungannya dengan hal dan/atau benda lain. Nilai ekstrinsik uang terdiri dari nilai ekstrinsik internal dan nilai ekstrinsik eksternal.
Nilai ekstrinsik internal uang merupakan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan barang dan/atau jasa di dalam negara tersebut. Nilai ekstrinsik internal menunjukkan daya beli uang tersebut di dalam suatu negara. Sebagai contoh, uang senilai Rp10.000 dapat digunakan untuk membeli 1 liter bensin. Inilah yang dimaksud sebagai nilai ekstrinsik internal dari sebuah uang.
Nilai ekstrinsik eksternal uang merupakan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan mata uang negara lain (valuta asing) ataupun kemampuannya untuk membeli barang dari negara lain. Dengan kata lain, nilai ekstrinsik eksternal uang merupakan nilai tukar mata uang lokal dengan mata uang asing.
Sebagai contoh, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika adalah Rp15.000/USD. Hal ini berarti nilai ekstrinsik eksternal mata uang rupiah Indonesia adalah sebesar lima belas ribu rupiah untuk setiap satu dollar Amerika. Bisa dikatakan juga daya beli rupiah terhadap dollar Amerika adalah sebesar Rp 15.000 untuk setiap satu dollar Amerika.
Seperti yang diketahui, bahwa nilai intrinsik dan ekstrinsik merupakan bagian prioritas dan tak bisa diabaikan. Sama halnya dengan mengelola keuangan perusahaan Anda yang sangat krusial untuk mendukung kesuksesan bisnis.
Maka dari itu untuk mengelola keuangan cobalah gunakan software akuntansi Harmony untuk mendukung kelancaran pembuatan laporan keuangan dan pembukuan yang modern berbasis teknologi cloud.
Software Akuntansi Harmony juga memiliki berbagai fitur menarik termasuk dapat mengelola arus kas dengan baik, mengirimkan invoice dengan share link, membuat berbagai macam laporan keuangan lainnya secara GRATIS klik di sini untuk Masa trial 30 hari.
Dapatkan berbagai macam informasi menarik lainnya, dengan mengikuti akun sosial media Facebook, Instagram, dan LinkedIn Harmony.