Neraca lajur adalah lembaran kertas kerja berlajur atau berkolom yang digunakan secara manual. Neraca lajur menjadi salah satu alat yang bisa digunakan untuk membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
Dalam prakteknya, neraca lajur memiliki beberapa elemen seperti neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan laba rugi dan neraca.
Selain itu, neraca lajur juga bisa memberikan informasi yang jelas mengenai keadaan laporan keuangan perusahaan meski laporan keuangan belum dibuat. Perusahaan juga lebih mudah dalam proses pencarian kesalahan dalam pembukuan yang mungkin terlewatkan.
Jaman digitalisasi saat ini, kesalahan dalam pembukuan dapat di hindari sebelumnya. Anda dapa menggunakan aplikasi pembukuan untuk membantu proses pencatatan setiap transaksi bisnis Anda.
Table of Contents
Kolom pertama dalam neraca lajur diisi oleh seluruh kode akun perkiraan. Keberadaan kolom ini sangat penting karena akan menjadi acuan dalam melihat posisi debit dan kredit saldonya.
Baca Juga : 5 Langkah Mudah Membuat Laporan Umur Piutang dan Analisanya
Selanjutnya ada kolom neraca saldo. Anda hanya perlu memindahkan seluruh akun perkiraan beserta saldo dari neraca saldo yang Anda buat ke dalam kolom neraca saldo di neraca lajur. Pastikan Anda tidak salah dalam menempatkan saldo kredit dan debit setiap akunnya ya.
Sebelum neraca lajur, jurnal penyesuaian tentunya telah dibuat dan Anda hanya perlu memindahkannya ke kolom penyesuaian di neraca lajur. Jural penyesuaian sendiri dibuat dengan menyesuaikan perkiraan-perkiraan pada neraca saldo agar saldo yang terlihat benar-benar sesuai dengan kondisi realnya.
Setelah kolom neraca saldo dan jurnal penyesuaian di neraca lajur terisi, maka Anda bisa dengan mudah membuat neraca saldo setelah penyesuaian. Untuk perkiraan neraca saldo yang tidak terpengaruh oleh jurnal penyesuaian, Anda bisa langsung memindahkan saldonya ke dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian.
Sebaliknya, untuk perkiraan yang terpengaruh harus dihitung dulu berapa nilai setelah dikurangi atau diitambah setelah penyesuaian. Jika perhitungan selesai, maka tinggal isikan hasilnya ke kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Ingat untuk menjumlahkan saldo di kolom kredit dan debitnya untuk tahu apakah posisinya seimbang atau tidak.
[elementor-template id="26379"]
Kolom ini diisi dengan semua akun riil dari neraca saldo setelah penyesuaian untuk melihat apakah masih ada kesalahaan saat menyusun neraca saldo. Selain itu kolom neraca ini juga digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan.
Jika akun riil dari neraca saldo setelah penyesuaian dipindah ke kolom neraca, maka akun-akun nominal akan dipindah ke kolom perhitungan laba rugi. Ingat untuk menjumlahkan kolom debit dan kredit pada kolom ini untuk mengetahui apakah perusahaan untung atau rugi.
Mungkin Anda juga tertarik dengan artikel ini Pengertian Gross Profit atau Laba Rugi Kotor dalam Pembukuan
Jika sisi debit lebih besar dari kredit, maka perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya, jika kolom kredit memiliki saldo lebih besar dari kolom debit maka ini berarti perusahaan memperoleh keuntungan.
Agar Anda lebih mudah lagi dalam membuat laporan keuangan ataupun menyelesaikan siklus akuntansi secara keseluruhan, Anda bisa menggunakan software akuntansi.
Harmony menjadi salah satu software akuntansi terbaik dan sudah membantu ribuan pemilik bisnis maupun perusahaan dalam membereskan pembukuannya di Indonesia. Selain memiliki sistem yang canggih, Harmony juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang tidak hanya keren tapi juga fungsional.
Apapun jenis perusahaan Anda, Harmony akan siap untuk membantu pengelolaan keuangan. Kabar baiknya, Anda dapat menggunakannya tanpa latar belakang akuntansi sekalipun dan Anda juga bisa mencoba software Harmony secara Gratis 30 hari sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam jangka panjang lho. Yuk, daftar sekarang juga!