Dalam laporan laba-rugi perusahaan manufaktur, ada catatan tentang biaya rata rata yang berkaitan dengan biaya produksi. Istilah biaya rata rata juga dikenal sebagai average cost. Anda mungkin bertanya-tanya, apa itu average cost atau biaya rata rata? Dan bagaimana cara menghitung average cost?
Nah, di artikel berikut, kita akan membahas tentang apa itu average cost adalah, cara menghitung, serta kaitannya dengan biaya produksi.
Table of Contents
Menurut bahasa sederhana, biaya rata rata atau average cost adalah total jumlah dari keseluruhan komponen biaya produksi dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. Jumlah ini dikenal dengan istilah total biaya rata rata.
Manfaat biaya rata rata adalah mengukur seberapa banyak perusahaan perlu mengeluarkan biaya produksi untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
Agar tidak terlalu banyak atau sedikit menghasilkan barang dan lebih efisiensi biaya produksi, simak formula atau rumus total biaya rata rata/ average cost adalah sebagai berikut:
Rumus Biaya Rata Rata = Total Biaya Produksi / Jumlah Unit Yang Diproduksi
Kita bisa menghitung biaya rata rata atau average cost adalah dengan beberapa langkah ini:
[elementor-template id="26379"]
Katakanlah PT Elektro Jaya mencatat biaya produksi selama periode akuntansi kuartal pertama, sebagai berikut:
Selama periode akuntansi ini, perusahaan elektronik membeli 80 item dengan total biaya Rp47.000.000.
Biaya rata rata atau average cost = 47.000.000/ 80 = Rp 587.500
Dengan membagi biaya total Rp47.000.000 dengan jumlah total barang yang dibeli yaitu 80, Anda mendapatkan biaya rata rata per barang sebesar Rp 587.500.
Keuntungan utama dari metode biaya rata rata atau average cost adalah kesederhanaannya. Terutama, bagi perusahaan yang menangani barang-barang yang sangat mirip dalam jumlah besar. Alih-alih repot melacak setiap item dan biaya individualnya, angka-angka ini dapat diambil rata-ratanya saja.
Perusahaan yang menangani biaya produksi perlu mengelola bahan baku dengan metode biaya rata rata. Pasalnya, biaya bahan baku akan fluktuatif mengikuti harga pasar yang berubah dari waktu ke waktu. Biaya rata rata atau average cost adalah solusi yang membantu perencanaan jangka panjang dan pembuatan anggaran keuangan usaha.
Akan tetapi, perlu diingat, bahwa metode biaya rata rata tidak akan berfungsi di semua bisnis. Misalnya, saat unit barang sangat berbeda, maka tidak mungkin bisa dibuat rata-rata secara identik. Apalagi, barang tersebut adalah jenis barang langka, mahal, atau unik, seperti perabot antik atau perhiasan khusus, maka nilai average cost adalah berbeda-beda.
Selain itu, penetapan biaya rata rata atau average cost tidak relevan saat biaya produksi cenderung naik atau turun. Laporan keuangan atau catatan keuangan menjadi kurang akurat karena biaya selama periode tersebut juga fluktuatif ketimbang rata-rata umumnya.
Biaya produksi maupun biaya rata rata akan lebih mudah ditangani dengan baik dan efisien, apabila perusahaan didukung software akuntansi modern berbasis Cloud. Kenapa begitu? Anda bisa fokus menyelesaikan tugas inti perusahaan, ketimbang mengurusi tugas-tugas administratif seperti pembukuan atau akuntansi.
Sudah saatnya, melengkapi bisnis Anda dengan Software Akuntansi Online dari Harmony untuk mengelola berbagai komponen laporan keuangan. Seperti penyusutan aset bisnis, transaksi jual beli, transaksi bank, biaya rata rata, biaya produksi, laporan laba rugi, penagihan, dan banyak lagi.
Follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony untuk info fitur selengkapnya. Atau, silakan mencoba uji pakai GRATIS 30 hari Harmony.