Harmony » Blog » 

Ketahui Barang Inferior, Contoh dan Berbagai Pengaruhnya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Mei 27, 2021

Tertarik mengenal barang inferior? Apa sih itu? Ya, sebagai pebisnis bidang usaha dagang, Anda perlu mengetahui ini lebih lengkap.

Barang inferior adalah jenis barang yang akan menurun dari permintaan di saat pendapatan ekonomi meningkatClick to Tweet

Secara umum pengertian barang inferior adalah sebuah barang yang jumlah permintaannya menurun, tetapi pendapatan konsumen meningkat.

Dengan kata lain barang inferior dikenal sebagai kebalikan dari barang superior, di mana barang tersebut meningkat bahkan pendapatan konsumen juga meningkat.

Kenali Apa Itu Barang Inferior

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pengertian barang inferior adalah suatu barang yang jumlah permintaannya menurun secara signifikan, tetapi pendapatan finansial konsumen tetap meningkat.

Mengapa bisa begitu? Karena dengan meningkatnya pendapatan konsumen tersebut, maka pelanggan tertentu akan mengganti barang tersebut dengan yang lebih mahal.

Bisa dikatakan pengertian barang inferior merupakan barang dengan harga rendah bahkan kualitasnya juga rendah.

Maka dari itu konsumen yang memiliki pendapatan pas-pasan melalui barang inferior inilah, merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan.

Kenali Barang Inferior

Sebagai contoh barang inferior yaitu sendal jepit, di mana sendal ini merupakan pilihan utama bagi konsumen yang penghasilannya rendah.

Lain hal jika konsumen memiliki peningkatan pendapatan, konsumen tentunya akan memilih jenis sendal yang harga dan kualitas yang lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa barang inferior memiliki kebalikan yaitu barang superior dimana permintaan meningkat, dan pendapatan juga meningkat

Baca Juga : Strategi Distribusi – Jenis, Contoh & Pentingnya Bagi Usaha Dagang

Cara Pengkuran Elastisitas Pendapatan Pada Barang Inferior

Untuk memanfaatkan elastisitas pendapatan sebaiknya lakukan dahulu kategori barang inferior dengan barang normal, di mana tingkat elastisitas pendapatan juga dikenal sebagai pengukuran kuantitas permintaan yang berkaitan dengan perubahan pendapatan.

Adapun rumus yang bisa dipakai berikut :

Elastisitas Pendapatan Pada Permintaan (IE) = Persentase Perubahan Kuantitas Permintaan / Persentase Perubahan Pendapatan

Sesuai dengan adanya rumus penilaian elastisitas, maka Anda bisa membedakan barang tersebut menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Barang Normal

    Berdasarkan normal tingkat elastisitasnya dikategorikan positif yang ditandai dengan (IE>0). Di mana tingkat pendapatan yang meningkat, maka kuantitas permintaan juga akan meningkat.

    Sebaliknya jika jumlah pendapatan sedang menurun, maka permintaan mereka tetap meningkat.

  2. Barang Inferior

    Dalam inferior tingkat elastisitas mengarah negatif (IE<0). Di mana tingkat jumlah pendapatan akan mempengaruhi penurunan permintaan, sebaliknya jika pendapatan menurun akan menghasilkan peningkatan kuantitas permintaan.

    Baca Juga: 3 Tahap Menghitung HPP Perusahaan Dagang Dengan Mudah

Apa Saja Contoh Barang Inferior Dengan Normal?

Dalam contoh barang inferior ini biasanya ditemukan dengan mudah, apabila penghasilannya rendah begitu juga dengan penghasilan yang tinggi maka konsumen akan membeli barang dengan kualitas tinggi.

Contoh Barang Inferior

Seperti contoh barang inferior mobil bekas, mobil tersebut akan lebih diminati apabila penghasilan konsumen rendah. Atau bisa juga seperti singkong dan mie instan merupakan contoh lain dari barang tersebut.

Kenapa bisa begitu? Karena biasanya ketika penghasilan pendapatan sedang meningkat, maka konsumen akan lebih memilih makanan yang bergizi, menarik, atau cenderung mahal.

Sementara itu contoh barang normal bisa Anda temukan dengan mudah setiap hari. Namun untuk barang mewah, biasanya barang ini lebih ditujukan untuk sebagian orang kaya.

Seperti yang Anda pahami bahwa pembagian dari barang normal dan inferior ini memang cukup bervariasi, sebab hal ini tergantung dari tingkat pendapatan masyarakat masing-masing.

Baca Juga : Apa Itu Saluran Distribusi, Fungsi, Tahapan Serta Faktor Penentunya

Mengapa Penurunan Harga Bisa Mempengaruhi Barang Inferior?

Berikut ini penjelasan adanya akibat dari perubahan harga atas permintaan produk inferior, adapun penyebabnya yaitu:

  • Pengaruh Pendapatan

    Pendapatan akan mempengaruhi perubahan harga pada pendapatan riil masyarakat. Sehingga apabila harga barang sedang jatuh, maka penghasilan masyarakat secara riil pun akan meningkat.

    Oleh karena itu konsumen biasanya cenderung membeli lebih banyak barang dengan jumlah nominal uang yang sama.

    Begitu juga sebaliknya apabila harga sedang meningkat, maka pendapatan riil masyarakat akan menurun.

    Serta barang yang dibelanjakan sedikit dengan nominal yang sama karena harganya meningkat.

    • Akibat Harga Pada Barang Normal

      Sebagai akibat barang normal tentu akan memiliki pendapatan yang cukup termasuk positif, di mana secara penghasilan yang meningkatkan finansial bisa terjadi pada suatu masyarakat yang dapat mempengaruhi peningkatan permintaan.Namun jika harga barang jatuh, maka konsumen akan memiliki peningkatan pendapatan riil. Sehingga, nantinya jika harga lebih rendah akan dapat meningkatkan permintaan barang secara normal.

    • Akibat Harga Pada Barang Inferior

      Adanya akibat harga dan subtitusi juga berlaku pada barang inferior, di mana kedua hal ini memiliki arah yang berlawanan. Ketika harga sedang jatuh, maka pendapatan pada produk inferior pun akan menjadi negatif.Namun apabila penurunan harga maka akan meningkatkan penghasilan riil konsumen, akibatnya akan mengurangi tingkat permintaan konsumen.

      Itulah sebabnya barang ini dinilai negatif karena apabila harga barang inferior sedang menurun, maka permintaan juga menurun.

      [elementor-template id="26379"]

      Tetapi jika barang tersebut jatuh dan permintaan positif, maka penilaian ini kurang elastis dibandingkan dengan peningkatan.

      Di mana jika dibandingkan akibat pendapatan ini bisa mengurangi tingkat jumlah permintaan kuantitas, dimana permintaan 10 item bisa mengakibatkan subtitusi menjadi 15 item.

      Sehingga akhirnya penurunan harga bisa meningkatkan 5 item, di mana penyebab substitusi lebih besar daripada efek pendapatan.

  • Pengaruh Substitusi

    Penyebab ini akan berkaitan dengan harga relatif dari dua barang, di mana penyebab subtitusi ini memberikan hasil yang negatif.

    Selain itu pengaruh inilah yang akan berdampak barang tersebut berlawanan arah dengan perubahan harga di pasar.

    Artinya jika harga barang yang naik maka akan mengurangi permintaan konsumen, di mana konsumen akan lebih beralih pada produk alternatif.

    Akan tetapi jika harga produk menurun, maka permintaan menjadi akan meningkat. Sehingga, nantinya konsumen tersebut akan beralih dari produk pengganti ke produk tersebut.

Seperti itulah pembahasan lengkap tentang barang inferior, yang sudah seharusnya dipahami oleh setiap pebisnis maupun seluruh masyarakat.

Melalui artikel ini juga akan memberikan pengetahuan bagi para pebisnis untuk bisa lebih memilih produk barang apa yang sesuai sebagai penjualan dalam mencapai keuntungan yang besar.

Sebagai pengusaha Anda perlu mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan bulanan atau tahunan secara benar untuk kepentingan perusahaan.

Nah, untuk membantu Anda dalam mencatat semua transaksi bisnis, cobalah gunakan software akuntansi yang modern dan praktis seperti Harmony.

Harmony dapat dengan mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time. Yuk, gunakan Harmony sekarang juga GRATIS 30 hari di sini.

Mau update info menarik dan penawaran terbaik kami selanjutnya? Ayo, follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony

 

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram