Wabah virus corona atau Covid-19 menyebar cepat di Indonesia. Kondisi seperti ini berdampak pada perekonomian, khususnya di sektor usaha. Alhasil, demi kelancaran ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bekerja sama dengan pemerintah memberikan keringanan kredit untuk UMKM yang terdampak Covid-19.
Oleh karena itu, para pelaku UMKM dan pekerja informal yang mengalami penurunan kinerja usaha karena terdampak pandemi corona dapat memperoleh keringanan cicilan kredit untuk UMKM dari perbankan atau leasing. Keringanan tersebut berlaku untuk UMKM dengan nilai kredit di bawah Rp 10 miliar, seperti yang dikutip dari kumparan.com.
Keringanan kredit untuk UMKM ini merupakan kebijakan pemerintah di masa wabah corona yang terdampak pada sektor perekonomian yang melemah, membantu UMKM yang terkena imbas melemahnya peningkatan bisnisnya.
Table of Contents
Untuk mendapat fasilitas ini, debitur UMKM atau pekerja informal disarankan harus mengajukan keringanan kepada bank atau leasing, dengan menyampaikan permohonan melalui saluran komunikasi yang tersedia.
Pengertian debitur yang dimaksud adalah debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada bank dalam hal pembayarannya, karena usahanya terdampak penyebaran virus corona dan sulitnya mengatur cashflow di masa COVID-19 agar bisnis tetap efisien, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Terdapat beberapa sektor usaha yang terkena dampak melemahnya perkembangan bisnisnya akibat wabah corona ini. Maka bukan hal yang mudah bagi Anda untuk mengambil kebijakan PHK bagi para karyawan.
Sektor usaha yang menjadi sasaran kebijakan keringanan kredit untuk UMKM ini antara lain, pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan.
Baca Juga : 12 Pelajaran Dari Reaksi Perusahaan China Terhadap Virus Corona
Adapun keringanan yang dimaksud dapat diberikan dalam periode satu tahun, dalam bentuk penyesuaian pembayaran cicilan pokok/bunga, perpanjangan waktu atau hal lain yang ditetapkan oleh bank atau perusahaan pembiayaan (leasing).
Untuk syarat yang kedua adalah bagi para debitur yang tidak termasuk dalam kategori yang telah disebutkan diatas, keringanan kredit untuk UMKM tetap dapat diberikan.
Namun, pemberian keringanannya tergantung pada kebijakan masing bank atau leasing. Untuk kategori ini, pemerintah mempersilahkan debitur untuk menghubungi langsung bank atau leasing. Mungkin Anda juga perlu mengetahui kewajiban hukum selama masa corona berlangsung.
Dalam hal mendapatkan keringanan kredit untuk UMKM, harus memenuhi syarat-syarat seperti yang disebutkan diatas. Berikut langkah-langkah mengajukan keringanan kredit kepada bank atau leasing:
Pertama, Para debitur harus mengajukan permohonan restrukturisasi ke bank atau leasing (perusahaan pembiayaan) yang dapat disampaikan online. Debitur dihimbau untuk tidak mendatangi kantor bank atau leasing.
Kedua, Para debitur bisa mengikuti pengumuman yang akan disampaikan bank atau leasing melalui situs web dan atau call center resmi.
[elementor-template id="26379"]
Ketiga, Selanjutnya bank atau leasing akan melakukan penilaian untuk verifikasi kelayakan debitur mendapat keringanan. Di antara yang diperiksa adalah:
- Apakah debitur terdampak langsung atau tidak langsung (oleh efek pandemi);
- Historis pembayaran pokok/bunga, dan lain sebagainya.
Keempat, leasing maupun bank akan memberikan restrukturisasi bahkan keringanan berdasarkan profil debitur. Bank ataupun leasing akan melakukan berdiskusi dengan debitur untuk menentukan bentuk keringanan.
Namun perlu diketahui bahwa keringanan kredit untuk UMKM ini tidak diberikan kepada seluruh debitur dan pelaku UMKM. Hal ini diberikan hanya untuk yang benar-benar usahanya terdampak COVID-19 saja dan mengalami omzet yang menurun sehingga kesulitan dalam pembayaran cicilan kreditnya.
Dan untuk para debitur yang belum memenuhi syarat dalm dalam kondisi keuangan yang cukup aman, yang artinya anda dikatakan mampu mengatasi kesulitan dalam bisnis Anda, maka disarankan untuk tetap melakukan pembayaran untuk tetap pihak perbankan menjalankan fungsinya dan tidak semakin memperburuk keadaan ekonomi negara.
Bagi Anda pebisnis UMKM yang usahanya terkena dampak wabah COVID-19 maupun dalam kondisi stabil, anda tidak perlu khawatir dalam arus keuangan usaha Anda termasuk kredit yang sedang anda jalankan dalam mengembangkan usaha.
Karena arus keuangan dan laporan keuangan bisnis Anda tersebut dapat terus Anda pantau dengan sistem pembukuan akuntansi terkini yang menggunakan teknologi berbasis cloud yang dapat membantu Anda dalam pencatatan setiap keluar masuknya keuangan bisnis Anda tersebut nantinya.
Harmony Smart Accounting Solution menjadi sahabat setia Anda dalam pembuatan laporan keuangan bisnis Anda dalam kondisi apapun. Dengan begitu banyak testimoni dan sambutan positif dari ribuan pebisnis yang telah menikmati kemudahan software akuntansi Harmony untuk membantu para pebisnis dalam hal pembukuan yang rapih dan teratur melalui konferensi tahunan kami di FinTax Fair 2019 dapat menjadi motivasi anda untuk terus mengembangkan bisnis yang sedang anda jalani.
Mulai gunakan Harmony untuk membereskan pembukuan bisnis Anda dan dapatkan Gratis 30 Hari disini dengan mendaftarkan akun bisnis Anda. Dan nikmati perkembangan dunia akuntansi dan laporan keuangan berbasis teknologi dalam genggaman Anda hanya di Harmony Smart Accounting Solution.
