Harmony Â» Blog Â» 

Kenali Sistem Grosir, Keuntungan, Jenis dan Bedanya Dengan Eceran

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Mei 11, 2021

Tahukah Anda bahwa sistem grosir merupakan salah satu pilihan tepat dalam memulai bisnis? Bagi Anda yang memiliki perusahaan dagang tentunya sudah tidak asing lagi mendengar istilah grosir. Grosir ini memang jadi salah satu istilah yang sering digunakan dalam berbisnis.

Grosir adalah sistem pebisnis yang membuka usaha dagang dengan membeli dan menjual kembali barang dagangannya kepada pedagang retail.Click to Tweet

Wholesaler atau grosir adalah perantara antara produsen dan pedagang ritel. Di mana wholesaler mendapatkan atau membeli produk dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah. Kemudian menjualnya ke pedagang eceran atau perusahaan ritel.

Lalu pedagang eceran yang membeli barang dari pusat grosir akan menjual kembali barangnya kepada konsumen akhir atau untuk keperluan bisnis lainnya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu grosir secara mendalam dan detail.

Apa Itu Grosir?

Wholesaler atau dapat dikatakan sebagai saluran distribusi adalah sebagai suatu kegiatan menjual barang atau produk kepada pedagang eceran, komersial, pengguna bisnis industri dan lainnya.

Apa Itu Grosir

Maka dapat dikatakan, bahwa wholesaler adalah penjualan barang bagi siapapun selain konsumen biasa.

Namun adapun pengertian lainnya, grosir adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjadi dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.

Baca Juga: Perbedaan Purchase Order (PO) Dan Purchase Requisition (PR)

Bagaimana Cara Grosir Mendapatkan Keuntungan?

Cara pusat grosir mendapatkan sebuah keuntungan adalah dari selisih harga barang yang dibeli dari produsen dengan harga barang yang dijual ke pengecer.

Sebab wholesaler membeli produk dari produsen dengan harga lebih rendah karena mereka dapat menerima diskon untuk pembelian dalam volume atau jumlah yang besar.

Wholesaler akan menghasilkan uang dengan menjual produk-produknya kepada pengecer dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang mereka bayarkan ke pihak produsen. Namun masih dengan harga yang lebih rendah daripada yang bisa didapat pengecer dari produsen.

Contohnya, pengecer yang membeli 100 kalkulator per bulan untuk dijual di tokonya mungkin harus membayar sebanyak 100 ribu rupiah per kalkulator untuk membeli langsung dari pabriknya.

Apabila kalkulator dijual seharga 120 ribu oleh pengecer, maka pengecer bisa mendapatkan laba kotor 20 ribu per unitnya.

Namun jika wholesaler menjual kalkulator ke pihak pengecer seharga 80 ribu, maka pihak wholesaler yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan sebesar 40 ribu per unitnya.

Sedangkan untuk pihak pengecer yang membeli dari pusat wholesaler dan menjual ke konsumen dengan harga 120 ribu, maka pihak pengecer akan memperoleh keuntungan sebanyak 40 ribu, lebih banyak dari yang dibeli langsung dari produsen.

Baca Juga : Cara Mudah Menyusun Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Jenis-Jenis Grosir

Berikut terdapat beberapa pembagian jenis grosir yang perlu Anda ketahui yaitu :

Jenis-Jenis Grosir

  • Pembagian Berdasarkan Luas Daerah Usahanya

    • Wholesaler Lokal: Yang  mana unit kegiatannya meliputi suatu kota tertentu. Misalnya grosir tingkat kabupaten.
    • Wholesaler Wilayah: yaitu yang batasan kegiatannya cenderung lebih luas, biasanya melayani kegiatan jual beli antar provinsi.
    • Wholesaler Nasional: yaitu yang memiliki luas daerah pemasaran meliputi suatu negara.
  • Berdasarkan Jenis Barang yang Diperdagangkan

    • Barang Umum (The general line wholesaler) adalah wholesaler yang mempunyai berbagai jenis barang.
    • Barang khusus (The specialist wholesaler) yaitu distributor yang hanya menjual barang-barang khusus dan tertentu saja.
  • Pembagian Berdasarkan Lapangan Kegiatannya

    • Cash Carry Wholesaler : adalah yang melaksanakan penjualan barang dagang secara tunai tanpa mengantar barang yang dibeli oleh pelanggannya.
    • Dropshipper : yaitu yang melakukan penjualan barang dengan pengiriman barang yang mana dilakukan langsung oleh produsen kepada pembeli.
    • Manufacture Wholesaler : ialah yang menjual barang dagang dengan menjadi pemasok keperluan industri (pabrik-pabrik).
    • Mail Order Wholesaler : yang melakukan kegiatan penjualan barang dengan cara memesan menggunakan pos.
    • The Limited Function Wholesaler: yaitu yang hanya menjalankan sebagian jasa-jasa dari yang seharusnya dilakukan oleh wholesaler secara penuh.

[elementor-template id="26379"]

Apa Bedanya Grosir dengan Eceran?

Untuk lebih memahami perbedaan dari keduanya, berikut akan kami jelaskan di bawah ini yaitu:

  1. Perbedaan wholesaler dengan eceran yaitu harga grosir tentu lebih rendah dari harga eceran.
  2. Wholesaler ialah penjualan barang dengan memiliki kuantitas yang banyak dan juga harga wholesaler lebih murah. Sedangkan pebisnis yang menjual dalam jumlah yang kecil disebut sebagai ritel.
  3. Wholesaler akan menciptakan hubungan antara pihak produsen dan retail, sedangkan retail akan menciptakan hubungan antara wholesaler dan pelanggan.
  4. Apabila menjual barang secara eceran atau retail, maka tampilan toko dan juga barang harus terlihat menarik di mata pelanggan. Sedangkan dalam wholesaler, hal semacam itu tidak dibutuhkan.
  5. Dalam bisnis retail letak lokasi penjualan menjadi suatu hal yang sangat krusial, sedangkan pada bisnis grosir lokasi toko bukanlah suatu masalah.
  6. Modal yang dibutuhkan dalam bisnis grosir tentu lebih tinggi daripada modal bisnis retail.
  7. Dalam sebuah bisnis wholesaler, merek tidak membutuhkan iklan. Namun pada bisnis retail, mereka sangat memerlukan iklan guna menarik minat dan perhatian para pelanggannya.

Itulah penjelasan mengenai grosir. Jadi, dapat disimpulkan bersama bahwa wholesaler adalah pihak perantara antara produsen dengan pedagang ritel di pasar.

Keuntungan yang didapatkan oleh wholesaler adalah dari adanya selisih harga antara harga barang yang dibeli dari pihak produsen dengan harga barang yang dijual ke pihak retail.

Namun, baik itu wholesaler ataupun retail, keuntungan yang sudah diperoleh tersebut harus bisa dicatat dalam laporan laba rugi secara baik, tepat dan rapi.

Walaupun memang sulit untuk dilakukan, namun kegiatan pembukuan ini harus tetap dilakukan agar bisa memastikan keuntungan yang bisa diraih.

Agar lebih memudahkan Anda dalam mencatat laporan keuangan usaha, Anda dapat menggunakan software akuntansi Harmony.

Software Akuntansi Harmony berpengalaman mendukung klien dengan berbagai bidang bisnis untuk menyederhanakan tugas pembukuan keuangan bisnis.

Tidak hanya membantu pembukuan saja, Anda juga bisa menyiapkan dan memperhitungkan unsur-unsur pajak di mana saja dan kapan saja tanpa perlu repot. Tunggu apa lagi? Yuk, silakan coba GRATIS 30 Hari Aplikasi Harmony, di sini.

Dapatkan juga berbagai informasi menarik dan terupdate seputar finansial, dengan follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram