Bisnis perdagangan internasional bukanlah suatu hal yang baru. Perdagangan internasional ini juga sudah dilakukan sudah sejak berabad-abad yang lalu. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini muncul istilah dumping dalam perdagangan internasional.
Nyatanya istilah dan contoh dumping ini cukup dipandang serius dalam suatu perdagangan internasional, sebab pasalnya praktik dumping ini dinilai sebagai praktik kecurangan yang dapat menimbulkan kerugian serta menjadi penghambat perdagangan internasional.
Lalu apa sebenarnya pengertian dumping dalam perdagangan internasional? Lalu apa saja kelebihan serta tujuan dan contoh penerapannya? Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jelas, berikut simak penjelasannya pada artikel di bawah ini.
Table of Contents
Pengertian dumping dalam perdagangan internasional merupakan suatu praktek dalam menjual suatu barang ke pasar internasional dengan memberikan suatu harga yang lebih rendah dari harga pasar di dalam negeri. Dalam sebuah perdagangan internasional dikenal dengan istilah eksportir dan importir.
Eksportir ini merupakan suatu badan usaha yang mana melakukan suatu penjualan produk ke pasar luar negeri atau negara lain. Sedangkan importir merupakan badan usaha yang membeli barang atau produk dari luar negeri atau negara lain.
Dalam kegiatan ini kerap dilakukan oleh pihak eksportir yang mana menjual sebuah produknya pada negara lain dengan harga yang lebih rendah baik di pasar dalam negeri importir maupun eksportir.
Seperti yang diketahui, bahwa negara-negara yang bergabung dalam WTO (World Trade Organization) sudah menyetujui diadakannya perdagangan bebas. Hal tersebut memberikan suatu indikasi bahwa untuk setiap hambatan dalam perdagangan internasional baik itu dalam bentuk tarif dan non-tarif harus dihapus.
Baca Juga: Strategi Distribusi – Jenis, Contoh & Pentingnya Bagi Usaha Dagang
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam dumping adalah sebagai berikut:
Pembayaran produk dalam suatu perdagangan internasional dilakukan dengan menggunakan sebuah mata uang asing. Aktivitas dumping mengindikasikan semakin banyak pendapatan mata uang asing yang didapat ke negara eksportir.
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyaknya pemain dalam sektor ekonomi, apalagi di dalam sebuah lingkungan internasional. Hal ini tentu juga dapat mengakibatkan suatu persaingan yang ketat pada kompetitor, sehingga upaya dalam menjangkau dan memperluas pasar dirasakan semakin sulit.
Nah dalam kegiatan dumping ini mampu meningkatkan dan juga memperluas pangsa pasar. Sebab jika lebih rendah suatu harga produk pada pasar luar negeri tentu akan mampu menarik perhatian pihak importir untuk bisa terjun langsung dalam kegiatan perdagangan internasional.
Tentu ada kalanya setiap negara mengalami sebuah kekurangan produksi akan komoditas tertentu, sehingga untuk memenuhi setiap ketersediaan dalam negertinya harus dilakukan sebuah impor.
Namun adapun di sisi lain negara yang mengalami kelebihan produksi komoditas sehingga tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri melalui kegiatan ekspor.
Maka dari itu, tidak selamanya penjualan suatu komoditas ke pasar luas negeri dengan harga murah dianggap sebagai suatu kegiatan yang negatif
Aktivitas dumping ini memiliki tujuan untuk menghalangi bisnis pesaing baik yang berada dalam negeri maupun luar negeri. Mereka berharap dengan menerapkan harga yang lebih rendah, maka dapat mampu merebut pangsa pasar tersebut.
Rendahnya suatu harga ekspor komoditas pada produk sejenis yang ada di dalam negara importir dapat menimbulkan diskriminasi harga. Hal ini tentu jelas sangat merugikan negara importir.
Kerugian dari kegiatan dumping ini tidak hanya dirasakan oleh produsen pesaing di negara importir saja, melainkan dirasakan juga oleh pihak eksportir. Penjualan produk yang terlalu murah justru akan tidak mampu menutup biaya produksi yang dikeluarkan.
Mengapa sebuah praktik dumping ini dilakukan? Tentu pasti ada alasan yang mendorong kegiatan eksportir dalam melakukan contoh dumping ini. Adapun beberapa tujuan dumping adalah sebagai berikut:
[elementor-template id="26379"]
Adapun contoh penerapan aktivitas dumping di dalam perusahaan dagang yang dilakukan oleh pihak Indonesia dengan pihak Korea Selatan. Yang mana negara Korea Selatan menyatakan bahwa Indonesia sudah melakukan praktik dumping dalam hal penjualan produk kertasnya.
Kasus dumping tersebut berawal saat produsen kertas asal negara Korea Selatan ini tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan kertas dalam negeri sehingga negara tersebut harus melakukan impor dari negara Indonesia.
Maka produk kertas yang berasal dari negara Indonesia ternyata lebih banyak disukai daripada produk dalam negeri, hal tersebut dikarenakan kualitas yang dimiliki lebih bagus dan juga harganya lebih murah. Maka oleh sebab itu Korea Selatan mengklaim bahwa Indonesia melakukan sebuah praktik dumping.
Untuk dapat mengatasinya, maka saat ini Korea Selatan menerapkan tarif BMAD yang sangat mahal sehingga akan merugikan pihak eksportir dari Indonesia. Namun Indonesia tentu tidak tinggal diam, Indonesia melakukan sebuah pengajuan gugatan ke mahkamah internasional. Alhasil negara Indonesia dapat memenangi gugatan tersebut.
Itulah beberapa penjelasan mengenai contoh dumping dalam perdagangan internasional. Jadi, jika Anda adalah salah seorang pebisnis impor atau ekspor, cobalah untuk lebih sehat dalam melakukan persaingan pasar, baik itu di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Terapkanlah strategi manajemen yang baik, baik itu manajemen pemasaran ataupun manajemen keuangan. Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan manajemen keuangan yang baik, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi seperti Harmony.
Aplikasi Harmony telah didukung antarmuka dashboard yang simpel dan intuitif, sehingga mudah dipahami dan dipakai setiap kalangan, tanpa ribet. Menjalankan pembukuan bisnis semakin mudah, cepat, dan akurat. Tertarik mencoba? Yuk, mulai aja dulu FREE Trial selama 30 hari, klik tautan ini.
Dapatkan juga info menarik dan aktivitas update lainnya, dengan follow Instagram, LinkedIn, dan Facebook Harmony sekarang.