Sebelum berinvestasi biasanya investor akan mencari tahu terlebih dahulu. Apakah perusahaan tersebut layak dan menguntungkan. Salah satu caranya adalah dengan menghitung Dividend Payout Ratio.
Dalam investasi saham, investor akan mendapat dua keuntungan yaitu capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga saham. Sedangkan dividen adalah keuntungan yang diperoleh investor dari pembagian laba yang dilakukan perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan Dividend Payout Ratio? Kita akan membahasnya secara lengkap beserta rumus perhitungannya di sini.
Table of Contents
Dividend Payout Ratio menurut para ahli yaitu besarnya persentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham (Sudana, 2011:167). Dividen yang dibagikan biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu. Bisa setahun sekali atau dua kali tergantung kebijakan perusahaan.
Melalui Dividend Payout Ratio ini investor bisa tahu seberapa tinggi porsi keuntungan yang diberikan perusahaan pada mereka. Investor juga bisa tahu seberapa besar porsi keuntungan yang digunakan sebagai dana operasional perusahaan.
Perusahaan dengan nilai Dividend Payout Ratio yang rendah biasanya akan menjadi pilihan bagi investor cenderung tertarik pada pertumbuhan modal (investasi jangka panjang). Sebaliknya, investor yang ingin investasi jangka pendek biasanya lebih suka memilih perusahaan dengan nilai DPR tinggi.
Tapi perlu diingat lagi bahwa Dividend Payout Ratio juga tidak boleh terlalu tinggi. Karena pada dasarnya dividen dibayar tunai sehingga nilai yang terlalu tinggi bisa mengganggu likuiditas perusahaan dan menyulitkan pengelolaan kas. Setidaknya ada 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung rasio ini:
Anda bisa menghitung dengan rumus Dividend Payout Ratio berikut ini:
Dividend Payout Ratio = Total Dividen / Laba Bersih
Jadi misalkan, PT. A membagikan dividen tahun 2019 dengan nilai total Rp 25.000.000 dan laba bersih yang mereka peroleh dalam periode waktu tersebut sebesar Rp 100.000.000. Maka perhitungannya adalah:
Dividend Payout Ratio = Rp 25.000.000 / Rp 100.000.000 = 0.25
Maka nilai Dividend Payout Ratio PT. A adalah sebesar 25%
Baca juga : Pengertian Rasio Leverages: Fungsi dan Jenis-Jenisnya
[elementor-template id="26379"]
Rasio Pembayaran Dividen juga bisa dihitung menggunakan Rasio Retensi. Retention Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase laba ditahan dibandingkan laba bersih perusahaan. Bagaimana cara menghitung DPR menggunakan Retention Ratio ini?
Pertama, cari dulu nilai RR dengan rumus:
Retention Ratio = Saldo Laba Ditahan / Laba Bersih
Setelah ketemu nilai RR, maka Anda bisa menghitung Rasio Pembayaran Dividen menggunakan rumus berikut:
Dividend Payout Ratio = 1 – Retention Ratio
Nilai 1 yang ada di rumus adalah nilai 100% laba bersih.
Contoh soal:
Misalkan tahun 2019 PT. C menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 1 milyar dan memutuskan untuk menahan laba bersih Rp. 200 juta. Hitung nilai DPR PT. C!
Retention Ratio = Rp. 200.000.000 / Rp. 1.000.000.000 = 0.2
Dividend Payout Ratio = 1 – 0.2 = 0.8 atau sama dengan 80%
Perhitungan DPR yang ketiga bisa dilakukan dengan rumus berikut ini:
Dividend Payout Ratio = DPS (Dividend Per Share) / EPS (Earning Per Share)
Contohnya:
PT. BABA memiliki lembar saham sebanyak 12.345.600 lembar. Dividen yang dibagikan pada tahun 2019 adalah Rp. 100 juta dan laba bersihnya Rp. 200 juta. Berapa nilai DPR PT. BABA?
Perhitungan:
Cari nilai DPS dengan cara = Rp. 100.000.000 / 12.345.600 = 8.10
Cari nilai EPS dengan cara = Rp. 200.000.000 / 12.345.600 = 16.20
Nilai Dividend Payout Ratio = 8.10 / 16.20 = 0.5 atau 50%.
Selain rasio keuangan, dalam akuntansi juga ada rasio perputaran persediaan, rasio aktivitas dan lain sebagainya. Setiap rasio ini tentunya memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
Nah, untuk mempermudah perhitungan rasio yang mungkin diperlukan perusahaan, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi online. Dengan software ini, Anda bisa melakukan perhitungan lebih akurat. Butuh rekomendasi software akuntansi online?
Harmony Accounting Software bisa jadi pilihan terbaik. Software akuntansi yang satu ini memiliki sistem cloud yang terintegrasi dan canggih. Jadi, Anda bisa mengelola kegiatan operasional dan keuangan perusahaan dengan lebih mudah. Selain itu, penggunaan sistem cloud juga membuat Anda lebih mudah mengontrol dan memantau pekerjaan meski tidak berada di kantor.
Produktivitas karyawan juga bisa ditingkatkan secara berkala karena Anda bisa memantau kinerja mereka secara real time. Ayo segera konsultasikan kebutuhan software akuntansi Anda dengan kami. Konsultasi bisa dilakukan melalui live chat Harmony. Segera daftarkan akun Anda dan Dapatkan Software Harmony GRATIS 30 Hari disini.
Kami juga memiliki layanan untuk Anda yang tidak ingin repot mengurus pembukuan laporan keuangan sendiri. Gunakan Harmony Accounting Service, yaitu merupakan jasa pembukuan, akuntansi online, perhitungan rasio keuangan, sampai kepada perhitungan dan pelaporan pajak untuk membantu Anda yang sibuk setiap harinya.
Untuk mengetahui Harmony lebih lanjut dan mengetahui update mengenai seputaran keuangan, bisnis, dan lainnya. Anda dapat mengunjugi sosial media kami seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn Harmony.