Selisih nilai akun persediaan barang di gudang bukanlah kasus baru dalam perusahaan. Apalagi jika mereka masih menggunakan sistem manual untuk mengelola persediaan di gudang. Saat terjadi selisih seperti ini, biasanya diperlukan laporan selisih penjualan persediaan.
Kenapa laporan selisih penjualan persediaan ini harus dibuat?
Alasannya sederhana saja, jika selisih dibiarkan maka hal ini tidak akan masuk dalam evaluasi. Pada akhirnya bisa dipastikan akan ada kasus-kasus selisih yang sama di kemudian hari yang bisa merugikan perusahaan.
Tapi, Anda tidak perlu khawatir karena kali ini kita akan membahas mengenai laporan selisih penjualan persediaan dan bagaimana cara mengetahui selisih tersebut.
Jika perusahaan masih mengandalkan sistem manual sepenuhnya maka ada kemungkinan besar terdapat selisih dalam laporan penjualan dan persediaan.
Table of Contents
Stok barang di gudang adalah sumber pendapatan perusahaan. Mengelola barang di gudang juga bukan hal yang mudah. Jadi, selalu ada kesempatan muncul selisih perhitungan ini. Untuk mengantisipasi hal ini maka Anda harus tahu apa saja penyebab selisih jumlah penjualan dan persediaan di gudang.
Pada dasarnya, ada metode pencatatan persediaan yang tidak mewajibkan stock opname. Meski begitu, Anda harus tetap menjadwalkan perhitungan fisik secara berkala. Hal ini penting karena tidak selamanya kondisi barang akan bagus. Bisa saja ada barang yang hilang, rusak dan tidak layak untuk dijual.
Baca Juga: Neraca Saldo : Pengertian Lengkap, Jenis Dan Contoh Praktisnya
Jika perusahaan masih mengandalkan sistem manual sepenuhnya maka ada kemungkinan besar laporan selisih penjualan persediaan harus sering dibuat. Staff Anda bisa saja dalam kondisi tidak prima dalam mengecek fisik barang sehingga tidak fokus. Ada kemungkinan juga staff Anda membandel dengan memanipulasi perhitungan fisik.
Poin ini bisa terjadi saat barang masuk, barang keluar dan stock opname. Perbedaan pencatatan jelas akan memunculkan selisih saat perhitungan dilakukan.
Lalu solusi apa yang bisa menyelesaikan masalah di atas?
Pertama, perusahaan harus tetap menjadwalkan stock opname secara berkala agar bisa mengetahui kondisi barang secara pasti. Jika memang terjadi kerusakan dan lain sebagainya, laporan selisih penjualan persediaan bisa segera dibuat.
Kedua, pastikan lokasi barang di dalam gudang mudah dijangkau agar proses pemeriksaan tidak terhambat. Ketiga, Anda bisa menggunakan satuan terkecil untuk menghitung barang agar kesalahan bisa diminimalisir. Keempat, buat kartu stock opname untuk setiap barang agar proses pencatatan dan pemeriksaan lebih mudah.
Baca juga: Cara Mudah Menangani Neraca Saldo yang Tidak Seimbang
[elementor-template id="26379"]
Akun persediaan adalah pos di mana semua persediaan dihitung. Mulai dari persediaan yang terjual, masuk hingga mengalami kerusakan sehingga perlu disesuaikan. Saat selisih terjadi, maka Anda harus membuat laporan selisih penjualan persediaan.
Bagaimana caranya?
Mudah saja, Anda cukup membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan nilai persediaan yang ada. Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyesuaikan persediaan yaitu
Misalkan PT. A mencatat saldo awal di akun persediaan bulan Juli sebesar Rp. 15.000.000. Tapi saat dilakukan stock opname ternyata jumlah persediaan adalah Rp. 20.000.000. Bagaimana cara pencatatannya di jurnal penyesuaian sebagai salah satu bentuk laporan selisih penjualan persediaan?
Ikhtisar Laba/Rugi Rp. 15.000.000
Persediaan Rp. 15.000.000
Persediaan Rp. 20.000.000
Ikhtisar Labar/Rugi Rp. 20.000.000
Metode yang satu ini memiliki jurnal yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pertama. Hal ini karena laporan selisih penjualan persediaan menggunakan penyesuaian HPP lebih detail.
Contoh: Persediaan awal PT. A Rp. 10.000.000. Ada pembelian barang Rp. 2.000.000 dengan biaya kirim Rp. 200.000. Perhitungan stok di akhir bulan ternyata menunjukkan persediaan hanya Rp. 9.000.000 saja. Bagaimana cara mencatatnya di jurnal penyesuaian sebagai salah satu bentuk laporan selisih penjualan persediaan?
HPP Rp. 10.000.000
Persediaan Rp. 10.000.000
HPP Rp. 2.000.000
Pembelian Rp. 2.000.000
HPP Rp. 200.000
Beban Angkut Pembelian Rp. 200.000
Persediaan Rp.9.000.000
HPP Rp. 9.000.000
Untuk meminimalisir terjadinya selisih dan bisa mengetahui lebih cepat selisih penjualan berdasarkan persediaan ini, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi. Sebagai pertimbangan adalah software canggih yang sudah terintegrasi, Harmony Accounting Software. Software akuntansi yang satu ini bisa membantu Anda dalam mengelola laporan keuangan dan inventory dengan lebih baik, cepat, akurat dan efisien. Ayo konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami melalui live chat Harmony. Segera daftarkan akun Anda dan DapatkanSoftware Harmony GRATIS 30 Hari disini.