Apakah Anda masih bingung bagaimana mencatat jurnal pembayaran piutang? Jika iya, maka sebelumnya Anda perlu memahami dahulu apa itu istilah piutang.
Di mana secara pengertiannya piutang usaha adalah jumlah pembelian kredit dari konsumen atas penjualan barang dan jasa ditambah dengan adanya ciri-ciri piutang.
Selain itu dalam mencatat jurnal pembayaran piutang, Anda juga harus memahami dahulu apa saja jenis-jenis jurnal. Salah satunya yaitu jurnal umum, jurnal khusus, atau jurnal penyesuaian.
Sehingga nantinya Anda terhindar dari kesalahan mencatat jurnal pembayaran piutang, di mana mencatat jurnal dibutuhkan ketelitian. Lalu bagaimana cara mencatat jurnal piutang usaha atau jurnal pelunasan piutang? Simak dibawah ini.
Table of Contents
Secara umum piutang usaha merupakan unsur dari aktiva lancar dalam neraca bisnis, yang muncul akibat dari adanya penjualan barang atau jasa berbentuk pemberian kredit.
Di mana secara pencatatan jurnal umum pemberian kredit ini memiliki jatuh tempo selama 30 hari sampai dengan 90 hari.
Dalam arti luas piutang juga dikenal sebagai kewajiban tagihan kepada pihak lain berupa uang, jasa, dan barang yang dijual secara kredit.
Selain itu mengenal piutang adalah sebuah harta perusahaan yang penting dan harus ditagih, karena perusahaan memiliki prosedur di mana pihak debitur dan kreditur mempunyai kemajuan bersama demi perusahaan.
Baca Juga: 4 Contoh Jurnal Khusus Dan Penjelasan Lengkapnya
Adanya piutang biasanya diklasifikasikan menjadi piutang usaha dan piutang non usaha.
Piutang usaha meliputi piutang dagang dan wesel tagih, yang mana piutang usaha mengacu pada jatuh temponya.
Sehingga piutang jenis ini merupakan perpanjangan dari kredit jangka pendek untuk menyediakan pelanggan dengan jangka waktu pembayaran mulai dari 30 sampai 90 hari. Sedangkan pencatatan tagihan harus tertulis untuk membayar transaksi yang telah terjadi.
Adapun beberapa piutang non usaha yang bisa diketahui yaitu:
Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap Dan Contoh Soalnya
Adanya jurnal pembayaran piutang dilakukan setelah faktur diterbitkan kepada konsumen. Wajar saja nilai yang diterima sama dengan nominal tagihan, namun terkadang jumlah yang dibayarkan oleh konsumen biasanya lebih tinggi dari jumlah tagihan, baik itu disengaja maupun tidak.
Perusahaan yang menerima terlalu banyak piutang memiliki perlakuan yang berbeda dalam hal ini. Sebagai contohnya yaitu:
Sukses memiliki utang usaha kepada PT. Cahaya sebesar Rp2.500.000. PT. Cahaya menerima pembayaran sebesar Rp3.000.000. Jurnal piutang usaha yang dapat dibuat adalah:
(D) Kas Rp3.000.000
(K) Piutang Usaha PT. Sukses Rp2.500.000
(K) Pendapatan Lain-lain Rp500.000
Kesimpulan di atas apakah Anda mengalami kejanggalan atas contoh jurnal pembayaran piutang? Nah jika berfokus pada pengakuan pendapatan PT. Cahaya, mengapa pendapatan lain-lain dimasukkan ke dalam pembayaran piutang?
Sesuai dengan ketentuan PSAK 23 Pendapatan bahwa pendapatan tersebut didapat dari arus kas masuk bruto yang timbul dari aktivitas normal bisnis selama satu periode atas manfaat ekonomi. Sehingga arus kas ini mengakibatkan kenaikan modal yang tidak didapat dari penanaman modal.
Selain itu pendapatan ini juga bisa timbul atas transaksi dan peristiwa ekonomi dan hanya bisa dicatat sebagai jurnal pelunasan piutang. Seperti penjualan jasa, penjualan barang, dan pemakaian aset perusahaan yang bisa menghasilkan royalti, bunga serta dividen.
Pada kasus ini kelebihan pembayaran piutang tidak menyebutkan pendapatan, maka dari itu tidak ada aturan khusus yang tidak memperbolehkan pengakuan kelebihan bayar atau dicatat sebagai jurnal pelunasan piutang.
Di mana selama pengakuan itu tidak ada masalah atau keadaan yang terjadi tidak sesuai, misalnya konsumen mengikhlaskan kelebihan pembayaran. Maka pemasok akan mencatatnya sebagai pendapatan.
Namun apabila konsumen meminta untuk mengembalikan kelebihan uang, maka pencatatannya akan berbeda. Berikut jurnal piutang usaha yang harus dibuat adalah:
(D) Kas Rp3.000.000
(K) Piutang Usaha PT. Sukses Rp2.500.000
(K) Utang Lain-lain Rp500.000
[elementor-template id="26379"]
Pada jurnal di atas menunjukkan bahwa pemasok tidak mengakui kelebihan bayar Rp500.000 sebagai pendapatan, namun sebagai bentuk kewajiban atau mengembalikan uang kepada konsumen.
Nah pencatatan ini mengikuti salah satu prinsip akuntansi kehati-hatian, adapun pencatatan jurnal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
(D) Utang Lain-lain Rp500.000
(K) Kas Rp Rp 500.000
Apabila Anda memiliki customer atau konsumen yang menjual barang atau jasanya, serta ingin melakukan pencatatan pembayaran piutang.
Maka Anda bisa mencatat piutang melalui menu invoice ke dalam software pembukuan Harmony. Untuk mencatat pembayaran piutang atas Invoice, ikuti langkah berikut:
Masuk ke aplikasi Harmony.co.id, Apabila Anda belum punya? Miliki akun Gratis 30 Hari klik di sini.
Di halaman menu penjualan, klik Invoice lalu pilih nomor Invoice yang akan dibayarkan. Dalam bagian atas invoice, klik tombol Bayar.
Setelah itu akan muncul sebuah halaman pop-up. Dan masukan angka “Jumlah Dibayar”, “Tanggal Dibayar”, “Akun”, “Referensi (opsional)”.
Kemudian pada kolom yang sesuai dan sisa saldo terhutang akan otomatis menyesuaikan dengan jumlah yang dibayarkan.
Jika Anda ingin melihat jurnal atas input pembayaran piutang, Anda bisa klik tiga titik diatas, lalu pilih “Lihat Jurnal”. Kemudian nantinya akan muncul jurnal yang ditampilkan.
Demikianlah pembahasan mengenai jurnal pembayaran piutang, yang mana pencatatan jurnal tersebut memanglah diperlukan saat akhir periode, apalagi ketika mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan bulanan atau tahunan secara benar untuk kepentingan perusahaan.
Selain itu dalam piutang ini merupakan pendapatan atau pembayaran yang akan dibayar atau belum diterima, sehingga ketika pendapatan tersebut didapatkan maka dibutuhkan pencatatan jurnal yang dimana memiliki jatuh tempo pembayaran.
Namun apabila ingin meminimalisir resiko piutang yang tak tertagih maka dengan adanya penagihan piutang kini dapat lebih mudah dengan software dari Harmony. Pembuatan invoice yang praktis dan tidak ribet membuat proses penagihan menjadi lebih mudah. Tertarik untuk menggunakannya? Cobalah gunakan melalui software pembukuan Harmony.
Harmony yang dapat dengan mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time. Gunakan Harmony sekarang juga GRATIS 30 hari di sini.
Mau update info menarik dan penawaran terbaik kami selanjutnya? Ayo, follow dan like akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony hari ini ya.