Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus selalu melakukan analisis terhadap berbagai jenis rasio keuangan. Salah satu istilah rasio yang penting adalah rasio modal kerja.
Banyak manfaat bagi perusahaan yang menghitung rasio modal kerja sebelum periode bisnis berjalan. Misalnya memudahkan dalam menentukan return on investment (ROI) .
Rasio modal tergantung pada ketersediaan aset perusahaan seperti uang tunai dan aset lain yang bisa diuangkan secara cepat.
Rasio modal kerja dipengaruhi oleh ketersediaan aset perusahaan berupa uang tunai, uang yang tersimpan di rekening bank, aset lain yang bisa diuangkan dengan cepat, dan potensi pendapatan piutang.
Selain itu rasio ini juga berkaitan dengan liabilitas perusahaan saat ini yang harus dibayar dalam kurun waktu tahun tersebut.
Table of Contents
Sebelum jauh ke pembahasan, perlu bagi Anda untuk tahu pengertian modal kerja itu sendiri. Dalam Bahasa sehari-hari, working capital atau modal kerja adalah uang yang tersedia untuk membiayai dana operasional perusahaan sehari-hari.
Contoh modal kerja perusahaan bisa berupa uang kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Sebagai dana yang digunakan untuk operasional perusahaan, keberadaan modal kerja sudah pasti sangat penting. Modal kerja bisa menjadi indikasi yang tetap untuk mengetahui kesehatan finansial perusahaan.
Semakin besar perbedaan antara aset yang dimiliki dengan kewajiban atau hutang jangka pendek yang harus dibayarkan, maka semakin sehat pula kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Dari pengertian modal kerja di atas, maka bisa diketahui rasio ini adalah gambaran mengenai kondisi keuangan jangka pendek berupa ukuran kelancaran proses operasi suatu perusahaan dalam kurun waktu satu tahun.
Sebelum menghitungnya pada perusahaan, Anda harus menyediakan terlebih dahulu data berupa daftar aset yang dimiliki perusahaan seperti jumlah uang yang dimiliki (baik tunai atau di rekening bank), tagihan tertunda, inventaris perusahaan, dan aset lain yang bisa dilikuidasi dalam waktu kurang dari 1 tahun.
Setelah itu, Anda bisa melakukan pendataan terhadap liabilitas perusahaan seperti tagihan hutang, gaji karyawan, tagihan pajak, dan cicilan hutang jangka panjang yang harus dilunasi dalam kurun waktu 1 tahun.
Setelah menghitung jumlah aset lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities) yang dimiliki, Anda bisa bisa segera menghitung besar modal kerja, dengan modal kerja rumus, yaitu:
Modal Kerja = Current Assets – Current Liabilities
Setelah bersa modal kerja diketahui, maka rasio perputaran modal kerja juga bisa dihitung dengan rumus:
Rasio Modal Kerja = current assets:Current Liabilities
Baca Juga : Pengertian Return on Equity dan Cara Menghitungnya
[elementor-template id="26379"]
Misalnya, Aset Dari PT Batu Bata Biru Tbk adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Perusahaan memiliki hutang sebesar Rp 125.000.000,00.
Dari contoh tersebut, maka dapat dihitung working capital perusahaan atau modal kerja, yaitu :
Modal kerja = Current Assets - Current Liabilities
= Rp 200.000.000,00 - Rp 125.000.000,00
= Rp 75.000.000,00
Jadi, modal kerja PT Batu Bata Biru Tbk adalah sebesar Rp 75.000.000,00. Selanjutnya dapat dihitung yaitu:
Rasio Modal Kerja = current assets:Current Liabilities
= Rp 200.000.000,00 : Rp 125.000.000,00
= 1,6
Jadi, rasio modal kerja yang diperoleh oleh PT Batu Bata Biru Tbk adalah 1,6.
Jika hasil rasio ini ada di bawah angka 1, maka kondisi keuangan perusahaan dalam bahaya karena jumlah hutang lebih banyak dibandingkan dengan aset yang dimiliki. Jika dipaksa untuk melanjutkan kegiatan usaha, maka perusahaan akan kesulitan untuk membayar hutang.
Rendahnya rasio ini menjadi indikasi awal perusahaan yang akan mengalami bangkrut. Jika rasio working capital berada di atas angka 1 seperti pada contoh di atas, maka perusahaan tersebut memiliki banyak aset yang bisa digunakan untuk mendukung operasional perusahaan dan memiliki kesanggupan pula untuk menunaikan kewajiban (liabilitas) jangka pendeknya.
Semakin tinggi rasio yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin baik pula kondisi perusahaan tersebut. Rasio modal kerja yang baik akan menjadi indikasi bahwa perusahaan akan mampu membayar hutangnya tanpa kesulitan membiayai operasional perusahaan. Namun, tingginya nilai tidak selalu berdampak baik bagi perusahaan.
Modal kerja merupakan dana yang dimiliki untuk pembiayaan sehari-hari perusahaan. Jika aset tidak bergerak lebih banyak dibandingkan dengan uang tunai atau saldo rekening di bank, maka bisa menimbulkan masalah bagi perusahaan. Misalnya, dana yang masuk dari konsumen terlalu lambat atau atau perusahaan terlalu cepat membayar hutang.
Rasio keuangan merupakan faktor penting bagi Anda untuk mencatat laporan keuangan perusahaan. Segala kegiatan mengenai keuangan harus dicatat dengan benar supaya analisis dan evaluasi menjadi tepat sasaran. Selain itu, laporan keuangan yang benar akan memberikan perkembangan yang baik bagi perusahaan.
Agar pencatatan laporan keuangan maksimal, Anda bisa menggunakan software akuntansi Harmony. Harmony dapat dengan mudah digunakan walau tanpa background sebagai seorang akuntan sekalipun. Fitur-fitur yang disediakan sangat mendukung kegiatan pencatatan keuangan perusahaan Anda. Daftarkan diri Anda sekarang juga, dan nikmati layanan Coba GRATIS 30 hari di sini.