Tahukah Anda apa itu waste dalam perusahaan manufaktur? Apabila belum, saat ini secara definisi apa itu waste artinya pemborosan yang di mana aktivitas produksi ini tidak menambah nilai.
Sehingga waste bagi perusahaan dapat mengakibatkan sumber daya manusia semakin meninggi, dan sumber daya energi juga meningkat, akhirnya semakin tidak efisien.
Nah bagaimana sih mengurangi biaya waste dalam proses produk? Salah satunya yaitu dengan menggunakan lean manufacturing, di mana berfungsi sebagai peningkatan produksi dan meminimalisir pemborosan.
Anda akan mengetahui selengkapnya apa itu waste dan bagaimana jenisnya di bawah ini.
Table of Contents
Menurut berdasarkan buku lean six sigma, bahwa apa itu waste artinya sebuah aktivitas proses kerja, yang tidak dapat memberikan nilai tambah atas pengolahan bahan baku dalam value stream tertentu.
Sehingga dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan apa itu waste artinya yaitu sampah atau pemborosan yang harus dibuang atau dihilangkan.
Karena dapat menyebabkan biaya waste bagi perusahaan, sebagai akibatnya akan muncul kerugian dan mengurangi keuntungan perusahaan.
Sebagai kesimpulan tanpa adanya value stream dalam waste akan membuat bahan material terbuang sia-sia, sehingga sumber daya yang memberikan nilai tambah produksi tersebut akan terjadi pemborosan.
Seperti pembahasan sebelumnya bahwa apa itu waste artinya yaitu segala sesuatu yang tidak dapat meningkatkan nilai tambah produk.
Di mana waste artinya memiliki bentuk material yang terbuang, yang juga termasuk waktu, energi, hingga area kerja.
Sebelumnya jika dilihat dari segi nilai tambahnya, perusahaan manufaktur memiliki 3 aktivitas besar, yaitu:
Seperti yang diketahui bahwa perlu meminimalisir apa itu waste, atau management waste yaitu hanya bisa digunakan melalui strategi lean manufacturing. Dengan tujuan supaya bisa menekan kerugian serendah mungkin, atau yang disebut zero-waste.
Oleh karena itu adapun tujuh jenis waste yang dapat terjadi dalam proses produksi manufaktur yaitu:
Akibat rendahnya efisiensi waste management pada desain tata letak produksi ini ternyata, dapat menyebabkan terjadinya pemborosan transportasi.
Mengapa begitu? adanya proses pemindahan barang dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya.
Misalnya menempatkan ruang produksi jauh dari QA (Quality Assurance), dengan demikian pemindahan barang tersebut akan membutuhkan waktu.
Sebagai akibatnya, volume produksi berkurang maupun banyaknya tenaga kerja tambahan yang tidak diperlukan.
Beberapa efek lain dari pemborosan transportasi antara lain yaitu adanya penggunaan ruang yang tidak efisien di lokasi, waktu komunikasi secara berlebihan, adanya peningkatan work in process (WIP), dan terjadinya kerusakan produk selama proses transfer.
Untuk pemborosan ini sebenarnya berkaitan dengan pemborosan produksi stok barang yang berlebihan. Di sisi lain terlalu banyak persediaan komoditas juga bisa menjadi tanda produksi berlebih.
Biasanya, ini karena melebihi permintaan produksi yang seharusnya dapat menjadi waste management.
Jika terjadi pemborosan persediaan, maka jumlah barang jadi, barang setengah jadi, dan bahan baku akan berlebihan. Oleh karena itu, lebih banyak ruang penyimpanan perlu dibeli.
Jika tidak ada ruangan, perusahaan harus menyewa maupun membangun gudang baru, serta penambahan SDM untuk pemeliharaan, pengawasan, pengangkutan dan pengelolaan.
Akibatnya, biaya produksi akan membengkak dan tidak akan sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Jika limbahnya serius, justru akan menimbulkan kerugian.
Jika barang yang diproduksi memiliki umur simpan yang pendek, maka dari itu barang yang sudah lama disimpan bisa menjadi kadaluarsa apabila dipasarkan.
Adanya pemborosan produksi ini terjadi karena pergerakan ataupun aktivitas sumber daya manusia dan mesin yang tidak perlu, karena tidak memberikan nilai tambah pada produk.
Misalnya menempatkan work tool jauh dari jangkauan operator produksi, sehingga ketika bagian produksi membutuhkannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Pemborosan pergerakan akan berdampak pada proses produksi yang terganggu akibat pemanfaatan waktu yang tidak efisien.
Tidak peduli berapa lama, waktu produksi pasti akan meningkat. Selain itu, juga meningkatkan kemungkinan kecelakaan kerja yang tidak perlu.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sistem Informasi Manufaktur Serta Contohnya
Menurut pandangan pebisnis bahwa waktu adalah uang, di mana sebuah perusahaan yang memproduksi barang. Dengan nilai waktu 1 detik saja memiliki nilai yang besar bila digunakan secara produktif.
Akan tetapi apabila ada waktu di mana SDM maupun mesin tidak beroperasi untuk melakukan kegiatan produksi, karena adanya menunggu barang dari bagian lain, maka ini dikatakan sebagai pemborosan waktu menunggu.
Sedangkan pada idealnya, waste management dalam sebuah proses produksi mesin maupun SDM harus terus berjalan untuk tetap memproduksi barang.
Dengan demikian jumlah produksi harian akan meningkat serta menambah keuntungan bagi perusahaan, karena adanya biaya produksi yang terus berjalan dari waktu ke waktu.
Selanjutnya apa itu waste dalam perusahaan ternyata tidak seluruh produksi dapat memberikan nilai tambah bagi produk maupun pelanggan.
Misalnya, pengerjaan ulang/perbaikan pekerjaan sebelumnya, persetujuan yang lama atau proses pemeriksaan berulang.
Efek dari pemborosan ini tentunya waktu produksi yang semakin lama. Pengusaha harus mempertimbangkan bagaimana menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi prosesnya efisien dan lugas.
[elementor-template id="26379"]
Kelebihan produksi komoditas erat kaitannya dengan pemborosan lainnya.
Jika terlalu banyak barang yang diproduksi, juga akan mempengaruhi pemborosan lainnya seperti persediaan dan olahraga.
Karena tidak memperhatikan permintaan pasar, bisa terjadi over produksi, dan di sisi lain, produksi berjalan sangat cepat.
Pemborosan ini akan berdampak pada biaya produksi yang terus meningkat, persediaan yang berlebihan, kemungkinan kerusakan produk, dan peningkatan pemanfaatan ruang.
Kerusakan dan pemborosan produk mengacu pada situasi di mana produk rusak atau gagal penyaringan kualitas selama proses produksi dan tidak dapat dipasarkan. Beberapa produk masih dapat diperbaiki.
Namun, perusahaan harus menanggung biaya tambahan dan sumber daya manusia untuk perbaikan tersebut. Beberapa efek lainnya adalah pemborosan waktu dan staf sumber daya manusia, yang dapat mengganggu rencana produksi awal.
Jika produk tersebut sudah lebih dulu digulirkan di pasaran, hal ini akan berdampak sangat fatal bagi perusahaan dan kepercayaan konsumen akan menurun.
Seperti itulah mengenai pembahasan apa itu waste, serta bagaimana jenis dan pengaruhnya. Ternyata banyak juga biaya yang dapat menjadi pemborosan dalam bisnis. Sehingga menimbulkan adanya kerugian dan biaya yang dikeluarkan perusahaan terlalu banyak.
Bagaimana Anda bisa mengetahuinya? Yaitu salah satunya dengan mencatat setiap laporan pemasukan dan pengeluaran transaksi Anda.
Mau tahu cara praktisnya? Yuk, manfaatkan Harmony software pembukuan.
Software berbasis cloud dan mudah digunakan oleh siapa saja bahkan bagi yang tidak memiliki background accounting.
Fitur lainnya bisa digunakan seperti pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time.
Tunggu apalagi? Cobalah gunakan Harmony GRATIS 30 Hari di sini.
Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram, dan LinkedIn.