Dalam menyusun dan membuat laporan keuangan suatu perusahaan, tentu saja ada prosedur dan standarisasi yang harus dipenuhi. Bukan hanya ahli mengetahui siklus akuntansi atau teknis akuntansi lainnya,namun harus juga sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam artikel kali ini akan dibahas pengertian dari standar akuntansi keuangan itu sendiri, dan juga mengenai macam-macam standar akuntansi keuangan secara jelas untuk Anda.
Baca Juga : Cara Mudah Memahami Akuntansi Dasar, Simak Selengkapnya!
Table of Contents
Standar Akuntansi Keuangan atau SAK adalah suatu panduan yang dijadikan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pension maupun unit ekonomi lainnya. Sehingga anda yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi wajib mengikuti standar akuntasi tersebut, akan tetapi standar akuntansi ini tidak bersifat universal atau mutlak yang disesuaikan dengan keadaan, waktu dan tempat.
Dalam perkembangannya SAK ini tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor lain-lainnya, seperti:
- Pendapat para pakar di bidang akuntansi
- Perkembangan politik dan ekonomi
- Peraturan pemerintah
Sebagai gambaran dalam standar akuntansi ini juga dapat memberikan panduan bila terjadi perubahaan atas aktiva atau hutang itu terjadi, Bagaimanakah cara mencatatnya?
Bagaimana cara mengukurnya?
Bagaimana cara mengungkapkannya?
Adapun beberapa yang menjadi pilar-pilar dalam standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, sebagai berikut:
SAK-ETAP adalah standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas disini difungsikan sebagai laporan keuangan yang bersifat umum untuk publikasikan ke kalangan pengguna umum atau pihak eksternal seperti pemilik yang tidak terlibat dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga pemberi kredit lain-nya. Sehingga ETAP biasanya dijadikan pedoman utama bagi para pelaku UKM untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya menghasilkan laporan keuangan yang baik dan mudah dipahami.
Dalam penyajiannya SAK-ETAP ini lebih sederhana dari pada SAK yang lainnya, namum dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan dan masih memerlukan professional judgement.
Sejak tahun 2012 penggunaan PSAK-IFRS itu diberlakukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai standar akuntansi untuk diterapkan di Indonesia. PSAK-IFRS ini lebih menekankan pada interprestasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Biasanya standarisasi ini diperuntukan oleh badan usaha atau bisnis yang memiliki akuntabilitas public, seperti Bank, Danareksa, Asuransi dan lembaga keuangan non-bank lain-nya. Dalam hal ini Indonesia sebagai anggota IFAC yang menjadikan PSAK-IFRS sebagai standar akuntansi-nya.
Adapun yang menjadi keuntungan Indonesia mengadopsi IFRS adalah membuka peluang Kerjasama international, mendukung pertumbuhan ekonomi dengan lebih banyak lagi masuknya para investor asing dari luar-negeri dan semakin membuka lebar kesempatan peluang/lapangan kerja. Jika perusahaan multinasional tidak mau mengadopsi IFRS, maka akan ditinggalkan oleh partner usahanya yang membutuhkan laporan keuangan yang standar international.
Peraturan standar akuntansi keuangan berbasis syariah merupakan salah satu cabang akuntansi yang baru. PSAK Syariah ini diterapkan untuk badan usaha atau bisnis yang berbasis syariah baik dilakukan oleh lembaga syariah seperti koperasi syariah, BAZNAZ, Bank Syariah, Reksa Dana Syariah dan lembanga-lembaga lain-nya yang menerapkan manajemen keuangan syariah.
PSAK Syariah disyahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK) berdasarkan dengan fenomena tumbuh dan berkembangnya lembaga syariah di Indonesia, yang juga mengacu pada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penggunaan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) biasanya diterapkan untuk pemerintah dalam menyusun laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah, hal ini telah ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 penjelasan tentang standar akuntansi pemerintah pada tanggal 13 Juni 2005 lalu. Dengan tujuan pemerintahan agar dapat menjamin transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Dalam penggunaan SAP biasanya terdiri dari laporan realisasi anggaran, laporan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Itulah penjelasan tentang standar akuntansi keuangan yang berlaku diindonesia, sehingga anda bisa menjadikan standarisasi dalam membuat laporan keuangan yang rapi dan mudah dipahami. Untuk itu anda membutuhkan Harmony Accounting Software, yang mana dapat menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda. Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.