Harmony » Blog » 

10 Tahap Siklus Akuntansi yang Wajib Anda Pahami

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Januari 24, 2020

Tahukah Anda, jika seorang akuntan tidak mengetahui siklus akuntansi dengan benar maka itu bisa berdampak fatal pada performanya sebagai seorang profesional? Dan seorang pebisnispun sebaiknya juga mengetahui tetang siklus akuntansi agar tidak dibodohi oleh karyawan bagian keuangan dan akuntingnya. Kemudian mungkin akan timbul pertanyaan dibenak Anda, kalau begitu apa yang harus saya pahami tentang siklus akuntansi.

Siklus akuntansi  atau sering juga disebut siklus akuntansi dasar merupakan aktivitas mengumpulkan dan mengolah data akuntansi secara sistematik dalam satu periode akuntansi. Pada dasarnya siklus akuntansi perusahaan dagang maupun siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sama, hanya transaksinya yang berbeda. Contohnya pencatatan transkasi pada akuntansi perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa. Untuk lebih memahami perbedaan akuntansi perusahaan dagang dan jasa Anda dapat mengunjungi artikel berikut ini.

Seorang pebisnis sebaiknya mengetahui tentang konsep siklus akuntansi agar dia lebih mudah memahami tentang laporan keuangan perusahaannya.

Tetapi secara umum  bisa disimpulkan apapun jenis usaha Anda baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, manufaktur atau lain sebagainya adalah wajib mengetahui tentang  siklus akuntansi dan juga bagan siklus akuntansi yang ada, khususnya pada jenis usaha Anda.

10 Tahap Siklus Akuntansi

Secara umum ada 10 tahap siklus akuntansi yang terjadi dipembukuan suatu usaha. Apa saja yang merupakan 10 tahap tersebut, simak penjelasan berikut ini :

1. Menganalisa Transaksi

Hal pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah identifikasi atau analisa transaksi. Sistem pencatatannya biasa berbentuk double entry di mana setiap transaksi dicatat terhadap posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Setiap pencatatan transaksi minimal akan mempengaruhi dua rekening pembukuan.

2. Membuat Jurnal

Langkah kedua adalah mencatat transaksi ke dalam jurnal  sesuai dengan kategorinya. Kita mengenal adanya jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dikenal dengan istilah jurnal saja yaitu biasanya pencatatan transaksi dimasukkan kedalam satu rekening yang didebit dan satu dikredit. Sedangkan jurnal khusus dibuat untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang.

Baca juga : Pengertian Lengkap Debit Kredit dalam Akuntansi

3. Memposting ke Buku Besar

Langkah ketiga dalam siklus akuntansi adalah memposting transaksi yang sudah dicatat ke dalam jurnal ke buku besar. Di buku besar ini setiap rekening pembukuan akan mencatat segala transaksi yang terkait dengan masing-masing rekening. Untuk memudahkan identifikasi, setiap rekening akan mendapat nomor kode.

4. Menyusun Neraca Saldo

Selanjutnya, Anda harus menyusun neraca saldo. Untuk membuatnya, Anda hanya perlu memindah saldo setiap akun di buku besar ke dalam neraca saldo. Pastikan nominal saldo debit dan kredit dalam neraca seimbang karena jika tidak seimbang maka Anda harus mencari di mana kesalahan terjadi hingga saldo tidak seimbang.

5. Membuat Jurnal Penyesuaian

Di akhir periode, terkadang kita menemukan transaksi yang belum dicatat ataupun kesalahan dalam mencatat. Nah, di sinilah fungsi jurnal penyesuaian eksis. Setelah dicatat dalam jurnal penyesuaian, selanjutnya transaksi akan dipindah ke buku besar..

6. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah dipindah ke buku besar, maka Anda bisa membuat neraca saldo setelah penyesuaian. Saldo antara aktiva dan pasiva dalam neraca saldo harus seimbang ya.

7. Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat penting untuk direksi perusahaan karena dengan laporan keuangan mereka bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga membantu direksi membuat kebijakan dan strategi yang harus dilakukan perusahaan. Sebelum membuat laporan keuangan, beberapa orang lebih memilih membuat neraca lajur. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan.

Beberapa laporan keuangan yang wajib ada dalam suatu usaha adalah :

Laporan Laba/Rugi, yang mengambarkan kinerja perusahaan pada periode tertentu.

Laporan Perubahan Modal, untuk melihat perubahan modal yang terjadi.

Neraca, untuk menaksir kesehatan keuangan, meramalkan keadaan arus kas dimasa depan, dan berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan.

Laporan Arus Kas, menyediakan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan  kas masuk pada periode berjalan.

Bagi Anda yang mau mengetahui tentang 4 laporan diatas secara real bisa dipraktekkan dengan menggunakan software akuntansi Harmony. Ada fasilitas GRATIS 30 HARI yang bisa Anda gunakan untuk mecobanya diusaha Anda. Yuk..dicoba.

8. Membuat Jurnal Penutup

Selanjutnya, Anda bisa membuat jurnal penutup. Jurnal ini hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup adalah rekening nominal dan laba-rugi. Jenis-jenis rekening ini memang harus di-nol-kan agar di periode mendatang digunakan kembali untuk aktivitas baru.

9. Membuat Jurnal Pembalik

Langkah ini sebenarnya opsional. Jurnal pembalik dibuat untuk menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara berulang pada periode berikutnya. Biasanya, jurnal pembalik ini dibuat di awal periode berikutnya. Dalam jurnal ini acuannya adalah jurnal penyesuaian. Di mana setiap transaksi di jurnal penyesuaian akan dibalik. Misal, transaksi yang awalnya kredit di jurnal penyesuaian maka akan menjadi debit di jurnal pembalik.

Baca Juga : Terima Beres Laporan Keuangan Anda Hanya 2 Jt / Bulan

10. Neraca Akhir/Awal

Setelah membuat jurnal penutup, maka selanjutnya adalah membuat neraca akhir/awal. Isi dari neraca ini adalah daftar saldo rekening di buku besar. Jadi isinya hanya akun-akun permanen. Tujuan pembuatan neraca ini untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo memang sudah  benar dan seimbang.

Demikianlah penjelasan tentang 10 tahap siklus akuntansi. Bagaimana? Anda tentunya jadi memahami tentang siklus akuntansi bukan? Memang akan lebih mudah mempelajari atau memahami contoh siklus akuntansi jika langsung mempraktekannya di bisnis Anda. Perlu diketahui juga bahwa siklus akuntansi tidak bisa dilepas dari konsep dasar akuntansi dalam pelaksanaan pencatatannya.

Tentu saja tahap-tahap siklus akuntansi diatas merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa diabaikan setiap tahapnya dalam pencatatan pembukuan perusahaan. Tujuan akhir dari semua pencatatan pembukuan tersebut adalah agar perusahaan memiliki laporan keuangan yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan. Hal ini akan memudahkan jajaran direksi atau pemilik usaha dalam mengontrol usahanya sekaligus mengambil kebijakan yang tepat.

Semua teknis pencatatan dalam siklus akuntansi tersebut akan sangat merepotkan dan membutuhkan waktu lama jika dikerjakan secara manual. Dibutuhkan software akuntansi terintegrasi untuk pencatatan tersebut agar laporan keuangan dan laporan pendukung lainnya bisa dikerjakan dengan praktis dan cepat. Alasan lainnya adalah untuk meminimal kesalahan yang mungkin sering terjadi jika dikerjakan secara manual.

Pilihlah software akuntansi terintegrasi online agar bisa diakses dimanapun dan kapanpun tanpa resiko takut kehilangan data. Harmony adalah pilihan terbaik untuk software akuntansi online karena mudah dan praktis digunakan bahkan untuk orang yang tidak memiliki background akuntansi sekalipun. Harga Harmony juga sangat terjangkau karena itu Harmony sudah dipakai oleh ribuan pemilik bisnis dalam membuat dan merapikan pembukuannya.

Dengan dilengkapi lebih dari 20 laporan keuangan real time dan customer support yang profesional, Harmony menjadi salah satu pilihan utama para pelaku usaha yang membutuhkan software akuntansi online. Dengan Harmony pelaku usaha tidak dipusingkan dengan repotnya pembuatan laporan keuangan sehingga mereka bisa fokus mengembangkan bisnisnya. Jadi tunggu apalagi, coba pakai GRATIS 30 hari Harmony dengan mendaftar disini. Selamat mencoba.

 

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram