Process costing adalah salah satu metode penting untuk menentukan biaya suatu produk yang melewati beberapa tahapan proses pembuatannya. Biasanya, process costing digunakan oleh perusahaan manufaktur seperti pabrik kertas, pabrik sabun, pabrik obat-obatan, pabrik cat, dll.
Sebuah produk bisa diproduksi dengan satu proses atau lebih dari satu proses. Tetapi, pertanyaannya adalah manakah produk yang paling efisien biaya? Untuk menjawabnya, kita harus mengetahui process costing atau biaya proses.
Table of Contents
Process costing adalah metode yang membantu mengidentifikasi biaya-biaya spesifik dalam komponen biaya produksi untuk setiap proses pengolahan bahan baku menjadi sebuah produk. Dengan nilai proses biaya yang diketahui, perusahaan bisa lebih mudah mengambil keputusan lebih lanjut.
Dilihat dari tujuannya, proses biaya adalah hampir mirip seperti job order costing. Baik Process costing atau job order costing, sama-sama bertujuan untuk menghitung biaya per unit, termasuk biaya bahan baku, overhead pabrik, serta tenaga kerja.
Sedangkan, kalau dari segi definisi, proses biaya adalah biaya yang dibebankan per proses untuk setiap produk. Sementara, job order costing adalah mekanisme perhitungan yang dibebankan atas pekerjaan atau order kontrak dari klien.
Berikut ini ada beberapa jenis process costing yang bisa Anda pahami yaitu antara lain:
Biaya aktual dibagi rata-rata tertimbang produk yang diproduksi selama satu tahun. Perhitungan ini lebih simpel ketimbang metode lainnya. Rata-rata tertimbang unit berarti penjumlahan produk dari tarif dan kuantitas per item produk.
Biaya aktual unit tidak dipertimbangkan. Alternatifnya, mengikuti metode penetapan biaya standar. Biaya standar adalah biaya bahan baku sesuai perkiraan manajemen. Setiap perbedaan biaya standar dan biaya aktual dicatat terpisah sesuai account dalam akuntansi.
Metode First-In-First-Out fokus pada pembebanan biaya ke unit sesuai urutan produksi. Produk yang dibuat pertama kali dikenakan biaya terlebih dulu, baru kemudian menjadi produk pertama dikirim atau dikeluarkan.
Berikut adalah tahapan-tahapan proses biaya:
Langkah pertama menghitung Process costing adalah menganalisa persediaan dan arus biaya persediaan. Perusahaan dapat menentukan biaya setiap proses produksi, dengan menentukan jumlah persediaan pada awal periode, jumlah yang bisa diselesaikan, dan berapa banyak persediaan yang tersisa selama periode akuntansi.
Langkah kedua menghitung Process costing adalah mengubah setiap persediaan dalam proses pada akhir periode akuntansi menjadi unit yang sama.
Contohnya, jika PT Adijaya memproduksi kartrid tinta menetapkan 4.200 pcs dalam proses pada akhir periode akuntansi, dan masing-masing kartrid ini 50% selesai. Maka, perusahaan akan menganggap inventaris tersebut sama dengan 2.100 kartrid yang diproduksi.
Kemudian, setelah mengubah persediaan menjadi jumlah yang setara dalam unit yang diproduksi, hitung total biaya. Jumlah ini kemudian diterapkan antara persediaan yang telah selesai dan persediaan yang tersisa dalam proses. Biaya produksi tidak langsung dan langsung mencakup biaya persediaan pada periode awal dan biaya yang terakumulasi selama periode tersebut.
Setelah menghitung semua biaya terkait dengan proses costing untuk persediaan lengkap dan dalam proses, hitung biaya per unit. Termasuk biaya unit yang sudah selesai dan setara dengan unit yang sudah jadi pada akhir periode akuntansi.
Contohnya, PT Adijaya memproduksi kartrid tinta. Sudah selesai 3.000 kartrid dan membiarkan 2.000 kartrid tinta dalam 50% proses jadi. PT Adijaya akan membagi biayanya dengan 4.000.
Terakhir, pisahkan biaya dengan mengalokasikan jumlah yang sesuai ke jumlah produk sudah selesai, serta ke persediaan yang dianggap masih dalam proses, di akhir periode akuntansi.
[elementor-template id="26379"]
Untuk lebih memahami Process costing, dapat digambarkan pada contoh Process costing PT Adijaya yang memproduksi kartrid tinta melalui beberapa tahapan divisi. Tahapan pertama, katakanlah desain. Untuk membuat desain kartrid, bentuk, ukuran, dll.
Selama periode 30 hari, tahapan desain mengakumulasi jumlah total Rp 80 juta biaya langsung untuk bahan baku dan sumber daya. Serta, Rp 100 juta biaya konversi untuk biaya tenaga kerja dan overhead pabrik.
Tahapan divisi desain memproses 10.000 kartrid selama periode 30 hari. Ini berarti, biaya per unit kartrid berjumlah Rp 8.000 untuk biaya bahan baku dan sumber daya. Serta, Rp 10.000 untuk biaya konversi atau biaya tidak langsung.
Seperti itulah contoh process costing sebagai salah satu biaya-biaya yang perlu dihitung dan dicatat secara detail selama proses produksi usaha. Jangan biarkan tim finance Anda merasa kewalahan, hanya karena bisnis Anda mengandalkan pembukuan berbasis kertas atau manual.
Pakai Software Akuntansi Online dari Harmony yang didukung fitur-fitur akunting modern, berbasis Cloud. Membuat pencatatan laporan keuangan dan pembukuan bisnis, hanya semudah beberapa kali klik.
Yuk, coba nikmati kemudahan Aplikasi Harmony secara GRATIS selama 30 hari, daftar di tautan ini. Kepoin juga aktivitas terupdate dan info detail fitur-fitur Harmony selengkapnya, follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony sekarang.