Harmony » Blog » 

Pengertian Harga Pokok Produksi, Elemen, dan Contoh Perhitungannya

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
April 3, 2020

Pemilik bisnis yang bergerak dalam bidang industri manufaktur biasanya tidak asing dengan istilah harga pokok produksi. Menghitung harga pokok produksi adalah pekerjaan rutin yang dilakukan dalam usaha mereka. Lalu apa pengertian harga pokok produksi? Bagaimana metode penentuan harga pokok produksi? Artikel kami kali ini akan membahas hal tersebut.

Semua perusahaan harus bisa menghitung harga pokok produksi agar bisa menentukan harga pokok penjualan produk

Apa Sih Pengertian Harga Pokok Produksi ?

Pengertian harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi pada periode tertentu sehingga barang atau jasa tersebut siap untuk dijual. Di dalamnya berisi hal-hal yang berhubungan dengan produksi seperti alat produksi, pengadaan bahan baku, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

Harga pokok produksi adalah salah satu komponen yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Selain itu seorang pemilik bisnis juga harus mengetahui cara menghitung harga pokok produksi yang benar karena berhubungan erat dengan margin profit serta mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan seperti kas besar, kas kecil dan lainnya.

Elemen Harga Pokok Produksi

Lantas elemen apa saja yang dibutuhkan dalam metode penentuan harga pokok produksi? Kini, terdapat 3 elemen yang digunakan, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau menghasilkan bahan baku guna memproduksi produk yang akan dijual. Bahan baku bisa diolah atau diproduksi sendiri oleh perusahaan penjual atau dibeli dari perusahaan supplier. Bahan baku harus dijaga dari kehilangan dan kerusakan dengan cara melakukan stock opname rutin.

Selain menjadi elemen dalam perhitungan harga pokok produksi, bahan baku juga digunakan dalam untuk menghitung harga pokok pesanan. Bahan baku memang mempengaruhi beberapa hal khususnya dalam hal produksi, kuantiti produk jadi dan penjualan. Oleh karena itu pemilik bisnis juga seharusnya mengetahui tentang economic order quantity (EOQ) agar bisa mempunyai manajemen persediaan yang baik termasuk bahan baku.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan semua biaya yang diperlukan untuk membayar tenaga kerja produksi yang mampu merubah bahan baku menjadi produk jadi. Yang termasuk dalam biaya ini adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada buruh pabrik dan biaya lembur (overtime).

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas lainnya. Contoh biaya overhead pabrik yaitu perbaikan peralatan pabrik, biaya atas personil pemeliharaan fasilitas, depresiasi bangunan pabrik, depresiasi peralatan pabrik, asuransi dan pajak untuk setiap bangunan pabrik.

Menghitung biaya overhead pabrik memang menjadi yang paling menantang diantara elemen lainnya. Hal ini dikarenakan ada banyak biaya tetap dan variabel yang muncul dalam biaya overhead pabrik. Biaya-biaya tersebut bagian dari siklus akuntansi biaya yang berguna untuk menganalisis pencatatan transaksi bisnis.

4.  Persediaan Awal Barang

Merupakan semua persediaan barang yang terdapat di awal tahun buku berjalan atau saldo yang dimiliki oleh perusahaan dalam laporan neraca tahun sebelumnya.

 5.  Persediaan Akhir Barang

Merupakan persediaan barang pada akhir suatu periode tertentu atau tahun buku berjalan.

 6.  Pembelian Bersih

Merupakan semua biaya yang mencakup pembelian barang untuk produksi, baik biaya bahan baku maupun biaya bahan pelengkap lainnya.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam membuat laporan laba rugi ada dua metode penentuan harga pokok produksi yang bisa dilakukan. Metode tersebut adalah :

1. Metode Full Costing

Metode full costing adalah cara menghitung harga pokok produksi sekaligus cara menghitung biaya produksi yang berkaitan. Cara yang dilakukan dengan memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Biaya-biaya yang dimaksud yaitu biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik yang dikemas menjadi satu kesatuan.

2. Metode Variable Costing

Sedangkan metode variabel costing merupakan cara menghitung harga pokok produksi dengan hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang masih bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Maksudnya adalah cara menghitung harga pokok produksi dilakukan dengan memperhitungkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel secara terperinci dan terpisah dalam periode tertentu.

[elementor-template id="26379"]

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Ada 3 tahap menghitung harga pokok produksi, di mana cara ini merupakan rumus umum yang sering digunakan. Agar lebih mudah memahami dan mengimplementasikan penjelasan tahap-tahapnya maka kami sertai contoh perhitungan dan rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara di bawah ini.

PT Sukses Utama Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan panci. Pada awal bulan Agustus 2020, PT Sukses Utama Mandiri memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000, bahan setengah jadi sebesar Rp 100.000.000 dan persediaan panci siap jual sebesar Rp 150.000.000.

Untuk proses produksi panci di bulan Agustus 2020, PT Sukses Utama Mandiri membeli persediaan bahan baku sebesar Rp 750.000.000 dengan biaya pengiriman Rp 20.000.000. Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp 10.000.000. Pada akhir Agustus 2020 terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 80.000.000, sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 10.000.000 dan sisa panci siap jual sebesar Rp 25.000.000.

Berapakah Harga Pokok Produksi dari PT Sukses Utama Mandiri?

Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan :

Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

Bahan Baku Yang Digunakan = 50.000.000 + (750.000.000 + 20.000.000) – 80.000.000

Bahan Baku Yang Digunakan = 740.000.000

Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung biaya produksi :

Total Biaya Produksi = Bahan Baku Yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

Total Biaya Produksi = 740.000.000 + 10.000.000 = 750.000.000

Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara sebagai berikut :

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang Dalam Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang Dalam Proses Produksi

Harga Pokok Produksi =750.000.000 + 100.000.000 – 10.000.000 = 840.000.000

Jadi harga pokok produksi dari PT Sukses Utama Mandiri pada bulan Agustus 2020 adalah sebesar Rp 840.000.000.

Di era teknologi seperti sekarang ini, menghitung harga pokok produksi dapat dilakukan secara mudah dan cepat dengan  menggunakan software akuntansi. Anda bisa mengunakan Harmony yaitu software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya ribuan pemilik bisnis dalam membantu pembukuan usaha mereka.

Harmony mudah dan praktis digunakan meskipun Anda tidak memiliki background akuntansi. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah pemilik bisnis mengelola usaha mereka. Jadi tunggu apalagi, coba GRATIS 30 hari Harmony Accounting Software disini.

Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun FacebookInstagram dan LinkedIn Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram