Apakah Anda sudah mengetahui bahwa biaya produksi itu dapat menyebabkan inflasi? Anda tahu saat ini bahan pokok mulai meningkat >10% karena terkena dampak krisis wabah corona covid-19.
Imbasnya juga dirasakan oleh para pengusaha ketika harus meningkatkan harga jual produk karena mengejar produksi yang cukup meningkat. Dengan kondisi seperti ini dapat mempengaruhi loyalitas customer karena dampak dari harga produk yang cenderung mahal.
Table of Contents
Anda dapat menggunakan prinsip ekonomi dalam menetapkan biaya produksi seminimal mungkin untuk mendapatkan produk yang maksimal.
Biaya dalam pengertian akutansi biaya dapat diartikan sebagai beban yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh customer. Sama hal dengan biaya produksi yaitu beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu proses produksi baik itu biaya jangka pendek maupun jangka panjang.
Beban yang ditanggung produsen disini dalam bentuk uang untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dipakai oleh customer. Berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan.
Anda harus mengetahui beberapa unsur dan jenisnya agar dapat membantu membaca laporan keuangan yang valid dan akurat, diantaranya sebagai berikut:
a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan peralatan produksi.
e. Biaya penunjang (co: biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi).
f. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
g. Pajak
Biaya Total (Total Cost) Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya Variabel (Variabel Cost) yaitu Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Seperti contohnya biaya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.
Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Seperti contohnya biaya abonemen telepon, biaya pemeliharaan bangunan, biaya penyusutan dls.
Biaya Rata-rata (Average Cost) yaitu Biaya total untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu oleh perusahaan tersebut.
Biaya Marginal (Marginal Cost) yaitu Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.
[elementor-template id="26379"]
Biaya Total Jangka Panjang (Long Run Total Cost) yaitu keseluruhan biaya total jangka panjang sama dengan perubahan biaya Variabel.
Biaya Marginal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost) yaitu tambahan biaya karena menambah Produksi sebanyak.
Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost) yaitu biaya total dibagi jumlah output.
Pada dasar menetapkannya dapat dihitung dengan Anda menghitung biaya variabel dan biaya tetap. Adapun contoh perhitungannya, sebagai berikut:
Sebuah pabrik busa sudah memproduksi spring bed sebanyak 1.100 pcs dalam jangka waktu 1 bulan. Adapun yang menjadi beban bahan baku menghabiskan 200 juta, membeli bahan bakar 50 juta, biaya gaji karyawan 20 juta, biaya listrik telp dan air 25 juta, dan biaya lain-lain penunjang 15 juta, maka berapa total biaya produksinya?
Total Biaya Produksi = Perjumlahan biaya variabel dan biaya tetap
Biaya variabel, antara lain: bahan baku, bahan bakar, biaya gaji karyawan
Biaya tetap, antara lain: biaya listrik telp air, biaya lain-lain penunjang.
Biaya Varibel = (Rp. 200.000.000 + Rp. 50.000.000 + 20.000.000)
= Rp. 270.000.000.
Biaya Tetap = (Rp. 35.000.000 + Rp. 25.000.000)
= Rp. 60.000.000.
Total Biaya Produksi = Rp. 270.000.000 + Rp. 60.000.000
= Rp. 330.000.000
Biaya Produksi per Unit = Rp. 330.000.000/1.100 pcs
= Rp. 300.000 / pcs
Dapat disimpulkan pabrik busa dapat menghabiskan biaya produksi sebesar Rp. 330.000.000 / bulan. Dan jika dihitung untuk per unit sebesar Rp. 300.000 /pcs, sehingga jika pabrik itu menjual dengan sistem cuci gudang pada masyarakat umum sebesar Rp. 350.000/ pcs berarti dalam kondisi cuci gudang pun pabrik busa masih mendapatkan keuntungan Rp. 50.000 /unit.
Seperti itulah penjelesan mengenai cara perhitungannya agar dapat menghasilkan produk yang maksimal. Hal tersebut membuat Anda dapat menghasilkan profit semaksimal mungkin.
Dalam menghitung profit pastinya Anda memerlukan pembuatan laporan keuangan yang valid dan akurat, namun di era teknologi cloud saat ini Anda sudah bisa menikmati satu sistem pembukuan keuangan bisnis seperti Harmony Smart Accounting Solution yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda.
Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS Selama 30 Hari Software Harmony disini.