Ketika membahas tentang akuntansi, maka ini tidak akan lepas dari jurnal. Kegiatan yang satu ini memang menjadi bagian penting dalam suatu siklus akuntansi. Kali ini kita akan mengulas mengenai jenis-jenis jurnal dalam akuntansi. Namun, sebelum masuk dalam pembahasan jenis jurnal akuntansi, Anda harus memahami apa sih jurnal itu.
Jurnal merupakan formulir yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi secara sistematis dan rinci. Jadi setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan akan dicatat sesuai urutan tanggal dan jumlahnya pun harus benar. Jurnal sendiri memiliki beberapa fungsi yaitu pencatatan, historis, analisis, instruktif, dan informatif.
Dalam akuntansi sendiri kita mengenal ada cukup banyak jurnal. Setiap jurnal tentunya memiliki fungsi dan pengertian yang berbeda. Sebelum membuat jurnal, pastikan Anda sudah paham tentang tabel saldo normal dari akun perkiraan berikut ini:
Apa saja jenis jurnal akuntansi yang harus Anda pahami?
1. Jurnal Umum
Jurnal akuntansi yang pertama adalah jurnal umum. Dalam perusahaan jasa, jurnal umum dibuat untuk mencatat segala jenis transaksi keuangan secara sistematis. Contoh transaksi yang bisa dicatat dalam jurnal umum adalah
“Tanggal 1 Jan 2020, Toko A membeli perlengkapan sebesar Rp. 200.000 secara kredit”
Maka pencatatannya sebagai berikut: akun ikhtisar laba rugi seperti contoh berikut ini:
2. Jurnal Khusus
Jenis jurnal kedua ini merupakan jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya. Jurnal khusus dibagi menjadi:
a. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian kredit
b. Jurnal Penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit
c. Jurnal Penerimaan Kas, digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas seperti penjualan tunai, penerimaan bunga dan lain sebagainya.
d. Jurnal Pengeluaran Kas, digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas seperti pembelian tunai, pembayaran gaji karyawan, dan lain sebagainya.
3. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat di setiap akhir periode untuk mencatat transaksi yang terlewat , salah catat atau belum dicatat, hingga untuk mencatat transaksi yang perlu disesuaikan.
4. Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat untuk menormalkan atau memindahkan saldo akun perkiraan sementara. Tidak semua akun bisa ditutup karena hanya ada 4 akun yang dicatat dalam jurnal penutup yaitu akun pendapatan, akun beban, akun prive dan ikhtisar laba rugi.
5. Jurnal Pembalik
Jurnal ini dibuat untuk mempermudah pencatatan transaksi di awal periode. Beberapa akun perkiraan yang harus dicatat dalam jurnal pembali adalah beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban, pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, beban yang masih harus dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima. Pembuatan jurnal akuntansi akan lebih mudah jika menggunakan software akuntansi online.
Penggunaan software ini akan menghemat waktu, biaya dan tenaga karena sistem yang akan membantu Anda menyelesaikan proses siklus akuntansi. Harmony merupakan salah satu software akuntansi yang reliable di Indonesia. Anda bisa memanfaatkan berbagai fitur dan sistem canggihnya untuk membuat jurnal, laporan keuangan hingga menghitung pajak. Semua langkah dalam siklus akuntansi menjadi lebih mudah dilakukan dengan software akuntansi Harmony. Anda ingin mencoba melihat bagaimana kinerja software ini di perusahaan Anda? Yuk coba Gratis 30 Hari di sini.