Harmony » Blog » 

Jenis dan Contoh E-Commerce Untuk Mengembangkan Bisnis

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Juni 26, 2020

Pengaruh wabah virus corona covid-19 sangat berdampak besar bagi perubahan perilaku pedagang. Sudah banyak kasus yang disebabkan oleh para pedagang yang nakal yang merugikan para warga Indonesia karena tertipunya pembelian produk dari berbagai media online seperti contoh e commerce.

Seperti dilansir pada media online liputan6.com pendapat AVP of Customer Satisfication Management (CSM) bukalapak salah satu contoh e commerce, Tine Ervina, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa langkah membuat belanja online makin aman seperti jangan pernah berbagi hal-hal sifatnya konfidensial, seperti password atau kode OTP dengan iming-iming apapun.

Menurutnya sudah banyak contoh e commerce yang melakukan edukasi mengenai langkah aman dalam menggunakan e commerce tersebut. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai jenis dan contoh e commerce agar tidak mengalami stagnansi dalam bisnis Anda, terutama pada masa wabah virus corona covid-19 ini.

Perkembangan teknologi saat ini sangat membantu Anda untuk mengembangkan usaha terutama bijak dalam menggunakan e commerce.

Pengertian E Commerce

Adapun beberapa pengertian dari e commerce itu sendiri, sebagai berikut:

Menurut Wikipedia.org, e commerce atau perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Menurut Undang-undang no 7 tahun 2014, tentang perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce) adalah perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik.

Dari kedua pengertian diatas menjelaskan bahwa e commerce adalah sistem perdagangan meliputi pembelian, penjualan, pemasaran melalui media elektronik seperti internet, televisi dan media elektronik lainnya. Konsep bisnis model ini sangat diperlukan oleh perusahaan yang akan mengembangkan bisnisnya mengikuti perkembangan perdagangan saat ini.

Selain itu pemanfaatan e commerce juga dapat menunjang para pelaku UKM untuk melakukan positioning dalam bisnis agar dapat mendominasi pasar terhadap para persaing-pesaing lainnya.

Baca Juga : Kemudahan Berbisnis Dengan Software Akuntansi

Jenis-jenis E Commerce

Dalam menjalankan bisnis pelaku UKM harus mengetahui berbagai jenis-jenis e commerce, sebagai berikut:

1.Business-to-Business (B2B) E-Commerce

Jenis e commerce ini terjadi transaksi elektronik yang dilakukan antar perusahaan produsen. Biasanya jenis ini menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) atau email dalam proses pemesanan, pembelian barang atau jasa sehingga perusahaan produsen ini tidak mengalami kekurangan bahan baku atau faktor penunjang produksi. Penetepan harga dengan jenis ini biasanya menggunakan harga grosir dengan jumlah pemesanan yang cukup banyak.

Adapun contoh e commerce yang menggunakan konsep business to business adalah bizzy.co.id, indotrading dan indonetwork.com, dimana kedua contoh ini menggunakan konsep B2B dalam menjalankan bisnisnya. Adapun banyak yang diperjualbelikan seperti produk bahan kimia, bahan industri, bahan dasar pabrik dan masih banyak lagi.

2.Business-to-Consumers (B2C) E-Commerce

Jenis business to consumers (B2C) terjadi perdagangan secara elektronik dari perusahaan produsen atau perusahaan distributor langsung menjual produknya kepada masyarakat umum sebagai consumer. Jenis bisnis e commerce ini sangat populer saat dikarenakan dapat menjual harga dibawah pasar dan mampu berkembang dengan sangat cepat.

Sudah banyak toko virtual yang menggunakan website atau media sosial untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. Adapun contoh e commerce menggunakan konsep B2C ini seperti amazon.com, blibli.com, jd.id, lazada.com.

3.Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce

E Commerce jenis ini sangat banyak digunakan di indonesia dan sangat populer dikenal dengan istilah “marketplace” karena bertemunya antara consumer to consumer dalam satu platform penghubung antara keduanya. Dalam satu website ini bertemu consumer dengan consumer lain bisa menggunakan sistem langsung atau COD atau bisa sistem pemesanan online.

Adapun yang menjadi contoh e commerce menggunakan konsep consumer to consumer (C2C) adalah shoppe, tokopedia, bukalapak, OLX dan kaskus. E-commerce tersebut hanya sebagai penghubung bertemunya kedua consumer tersebut dan tidak melayani transaksi online di dalamnya.

4.Consumer-to-Business (C2B) E-Commerce

Jenis ini merupakan kebalikan dari konsep business to consumer (B2C), dimana terjadi bertemunya pihak consumer sebagai penjual jasa atau barang ditawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan jasa atau barang yang diperjualbelikan. Jika ada perusahaan yang berminat menggunakan jasa dari pihak consumer harus membayar royalty yang sudah ditentukan dalam platform tersebut.

Adapun contoh e commerce yang menggunakan konsep consumer to business (C2B) adalah freelancer.com, istockphoto.com, dan freefik.com. Dimana para designer profesional membuat temple atau design agar bisa di promosikan kepada perusahaan yang membutuhkan temple atau hasil karya dari designer tersebut.

5.Business-to-Goverment (B2G) E-Commerce

Sama halnya dengan konsep business to consumer (B2C), konsep business to Government (B2G) ini perusahaan akan menawarkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan pemerintah atau lembaga pemerintah lainnya. Biasanya konsep B2G ini dibutuhkan untuk kegiatan, tender pemerintah atau administrasi publik.

Adapun contoh e commerce yang menggunakan konsep B2G ini adalah Mbiz.co.id atau Mbizmarket.co.id, PT Briliant Ecommerce Berjaya (Mbiz) melalui platformnya dapat menghubungkan 350 buyer yang terdiri dari korporasi besar seperti perusahaan FMCG, perbankan, BUMN, dan perusahaan multinasional lainnya dengan lebih dari 5.000 vendor dan supplier yang 85 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM.

Dan telah kerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat terkait pemanfaatan Mbizmarket.co.id sebagai platform untuk belanja atau pengadaan barang/jasa. Mbiz masuk melalui mekanisme pengadaan langsung, yang artinya nilai pengadaannya di bawah Rp200 juta.

6.Online-to-Offline (O2O) E-Commerce

Yang terakhir adalah konsep e commerce online to offline, saat ini konsep ini paling diprioritaskan hampir semua perusahaan karena mengetahui potensi ketika kepercayaan customer semakin tinggi akan memberikan profit dan keuntungan bagi perusahaan.

Hal tersebut perusahaan berlomba-lomba ingin memperlebar jaringan O2O, dimana jaringan O2O memberikan masyarakat kemudahaan berbelanja secara online tapi bisa mengambil, membayar atau mengembalikan secara offline bahkan bisa sebaliknya. Adapun contoh e commerce yang menggunakan konsep O2O ini seperti mataharimall.com, alfacart.com, klikindomart.com dan fastpay.

Seperti itulah penjelasan mengenai jenis dan contoh e commerce sehingga Anda mengetahui penggolongan e commerce pada bisnis Anda. Hal tersebut sangat diperlukan dalam mengembangkan bisnis dan tetap menghasilkan profit atau keuntungan perusahaan.

Untuk menghitung omset dan profit Anda membutuhkan alat bantu seperti software akuntansi. Dengan adanya software akuntansi Anda dapat bisa fokus pada pengembangan bisnis biar urusan pengelolaan keuangan dikerjakan oleh software akuntansi.

Software akuntansi ini dapat membantu segala keperluan keuangan bisnis Anda dalam satu sistem aplikasi keuangan bisnis bernama “Harmony Smart Accounting Solution” yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis.

Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram