Dewasa ini, ekonomi syariah tengah populer di kalangan masyarakat. Adanya peran dan visi pemerintah terhadap kawasan industri halal, menjadikan ekonomi syariah sebagai prioritas untuk mengembangkan perekonomian. Di Indonesia sendiri, ekonomi syariah kian menjamur sejak pemerintah fokus terhadap produk halal. Adapun tujuannya agar produk halal dapat bersaing dan masuk ke pasar internasional.
Sayangnya, masih banyak dari masyarakat yang belum memahami makna maupun definisi dari ekonomi syariah itu sendiri. Padahal, ekonomi syariah di Indonesia sudah dikenal dan menjadi prioritas lantaran Indonesia menjadi salah satu negara dengan umat muslim terbanyak di dunia.
Lantas, apa itu ekonomi syariah? Dan apa bedanya akuntansi syariah dan akuntansi konvensional? Bagaimana pula prinsip dan tujuan ekonomi syariah? Agar tidak salah kaprah, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Table of Contents
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, apa itu ekonomi syariah? Secara garis besar, ekonomi ini menganut prinsip dan nilai-nilai Islam. Karena itu, akan fokus pada pedoman Al-Qur’an dan Hadits agar seluruh proses transaksi masyarakat mendapatkan ridho dari Allah Swt.
Namun, dilansir dari beberapa sumber, untuk menjelaskan apa itu ekonomi Syariah kita bisa mengatakan bahwa ekonomi ini berarti mempelajari permasalahan ekonomi, namun fokus pada ajaran Islam. Karena itu, ekonomi ini fokus terhadap kesejahteraan manusia.
Pada dasarnya, prinsip ekonomi syariah fokus pada tujuh poin. Beberapa diantaranya adalah sumber daya merupakan amanah dari Allah SWT. Karena itu, manusia harus bisa mempertanggungjawabkannya di dunia maupun akhirat. Dalam menjalankan prinsip ini pun, manusia harus menjalankan sumber daya untuk kegiatan yang bermanfaat.
Di samping itu, manusia juga harus bekerja sama agar menggerakkan rantai perekonomian. Namun perlu diperhatikan pula kehati-hatian dan aturan agar tidak terjadi perselisihan.
Prinsip ekonomi syariah juga mengajarkan, setiap orang harus berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itulah, kepemilikan kekayaan tidak bisa dimiliki oleh sebagian kalangan. Namun yang paling penting dalam menjalankan prinsip, manusia dilarang untuk melakukan riba dan wajib taat kepada Allah SWT.
Berbicara syariah, tentu berbeda dengan ekonomi konvensional. Karena berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, manajemen keuangan syariah menjunjung tinggi nilai spiritual, sehingga pada akhirnya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.
Ciri khas dari ekonomi ini pun menjunjung tinggi keadilan manusia. Oleh karenanya, pihak yang terlibat dalam pengembangan syariah, cenderung diberlakukan adil. Sebab, ekonomi ini juga menyeimbangkan aspek dunia juga akhirat.
Karena berpedoman pada nilai dan ajaran Islam, ekonomi ini hadir untuk menyeimbangkan kehidupan di dunia dan akhirat. Di samping itu, ekonomi ini juga bertujuan untuk memeratakan distribusi pendapatan dan kekayaan, juga mempererat persaudaraan dan keadilan.
Sementara menurut beberapa ahli, kehadiran ekonomi ini mendorong masyarakat untuk menyucikan dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, mencapai kebahagiaan dengan tatanan kehidupan dunia dan akhirat. Hal ini dapat mengurangi permasalahan ekonomi yang muncul akibat pihak yang hanya berorientasi pada uang.
[elementor-template id="26379"]
Atas dasar itulah, ekonomi ini berbeda dengan ekonomi konvensional. Peran ulama pun dibutuhkan untuk mendongkrak kemaslahatan umat. Terlebih, ekonomi syariah di Indonesia sudah mulai diakui dunia, terbukti Indonesia telah mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga internasional.
Setelah mengenal pengertian maupun karakteristik, lantas bagaimana contoh ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari?
Realitanya, banyak produk syariah yang ditawarkan untuk mengembangkan prinsip ekonomi itu sendiri. Ambil contoh, saat ini banyak dari produk asuransi, finansial, tempat makan, hingga jual beli yang menganut sistem syariah. Dalam asuransi misalnya, pertanggungan dalam asuransi syariah dilakukan berdasarkan kerja sama dengan pemilik klaim asuransi lain, termasuk BUMN atau lembaga keuangan plat merah. Bahkan, investasi yang dilakukan juga menganut pada produk dan sistem syariah.
Adapun contoh ekonomi syariah lainnya adalah di Indonesia sendiri, tak sedikit dari tempat makan maupun hiburan yang berbasis syariah. Bisnis ini cenderung memprioritaskan kebersihan dan kenyamanan pengunjung. Karena itu, bahan yang disediakan pun berstandar halal dan sudah mendapatkan lisensi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Untuk mendukung upaya bisnis dalam mempertahankan siklus ekonomi dan keuangan yang lebih lancar, Anda membutuhkan teknologi software akuntansi. Kini, Software Akuntansi Harmony hadir dengan berbagai fitur dan modul akuntansi menarik dan fungsional untuk kelancaran pembukuan.
Dengan Harmony, pembukuan yang dulu menyita waktu dan tenaga staf administrasi, sekarang pembukuan dapat dilakukan secara modern dan otomatis. Buktikan keunggulannya di sini GRATIS masa trial 30 hari. Software Akuntansi Harmony juga dijamin terjangkau untuk mendukung para pelaku UMKM. Ingin penawaran dan update info terbaik lainnya? Silakan cek akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.
Untuk Anda yang ingin mendapatkan laporan keuangan secara cepat, sekarang bisa Anda gunakan jasa pembukuan profesional. Layanan jasa ini juga bisa membantu menghitung dan melaporkan pajak Anda.
