Harmony Â» Blog Â» 

Cost of Revenue (Biaya Pendapatan), Bagaimana Menghitungnya?

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Maret 23, 2021

Tentu sebagai pelaku bisnis yang sedang mencoba untuk membangun usahanya, mungkin Anda harus memahami terlebih dahulu berbagi macam jenis biaya. Salah satunya yaitu cost of revenue (biaya pendapatan).

Cost of revenue adalah total biaya yang muncul dari berbagai proses manukaftur dan juga pengiriman dari suatu produk.Click to Tweet

Hal yang harus diperhatikan dan dipahami bagi setiap pebisnis adalah bagaimana cara untuk pebisnis dapat mengelola setiap cost of revenue (biaya pendapatan) bisnisnya dengan baik.

Tentu hal ini sangat penting untuk dilakukan, sebab tidak ada pelaku bisnis yang ingin pengeluaran bisnisnya lebih besar daripada pemasukan yang didapat. Sebab jika hal ini terjadi, maka bisnis tidak akan berkembang karena pemasukan atau modal yang dimiliki hanya habis untuk pengeluaran yang seharusnya bisa Anda kontrol.

Maka Anda sebagi pemilik bisnis harus bisa untuk memilih mana pengeluaran yang memang diperlukan untuk bisnis dan mana yang tidak menjadi prioritas bisnis Anda.

Jangan lupa juga untuk mencatat setiap pengeluaran Anda dalam buku kas perusahaan Anda, baik itu ke dalam kas kecil dan kas besar. Untuk dapat memilah, maka Anda harus tahu terlebih dahulu jenis pengeluaran-pengeluaran tersebut apa saja yang akan Anda masukan, baik ke dalam kas kecil ataupun kas besar.

Lalu Apa itu Biaya Pendapatan (Cost Of Revenue)?

Yang dimaksud dengan biaya pendapatan atau yang disebut sebagai cost of revenue adalah total biaya pembuatan atau produksi dan pengiriman suatu produk atau layanan kepada konsumen.

apa itu Biaya Pendapatan

Biaya pendapatan atau cost of revenue adalah suatu biaya yang dapat Anda temukan atau dicatat dalam sebuah laporan laba rugi perusahaan dan dibuat untuk mewakili biaya langsung yang terkait dengan barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa biaya pendapatan atau cost of revenue adalah biaya yang harus dikelurkan oleh suatu perusahaan untuk mendukung profit atau pendapatan yang akan didapat oleh perusahaan dari konsumen yang melakukan pembelian atau memesan produk maupun jasa tersebut.

Namun untuk setiap laba atau pendapatan yang diperoleh perusahaan tentu perlu untuk dilakukan perhitungan.

Di mana dalam perhitungan tersebut akan memberi tahu seorang pengusaha apakah usahanya telah berkembang serta sejauh mana pundi-pundi rupiah yang dihasilkan oleh pengusaha tersebut.

Namun untuk menghitung laba, ada satu ukuran yang dapat digunakan yaitu gross profit. Laba kotor atau gross profit adalah suatu laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi biaya yang terkait dengan penyediaan layanan.

Namun dapat diartikan juga bahwa gross profit adalah suatu selisih antara pendapatan dan biaya pembuatan produk atau layanan, sebelum dikurangi biaya overhead, penggajian, perpajakan, dan pembayaran bunga.

Jenis-Jenis Cost Of Revenue

Setiap industri memiliki jenis cost of revenue yang berbeda-beda. Berikut di bawah ini akan dijelaskan beberapa tipe biaya pendapatan yang terdapat pada industri jasa maupun produk.

Cost of Revenue Yang Berorientasi Pada Produk

Di bawah ini beberapa jenis biaya yang secara langsung fokus atau orientasinya lebih kepada produk yang dijual mulai dari biaya yang berkaitan dengan proses produksi, pemasaran sampai diterimanya barang oleh konsumen.

  • Bahan Langsung - Ketika bisnis Anda ingin membuat suatu produk atau barang, tentu dibutuhkan berbagai macam komponen. Total biaya bahan atau material yang Anda gunakan termasuk dalam biaya langsung. Biaya tersebut meliputi biaya bahan mentah, bahan habis pakai, dan komponen setengah jadi.
  • Biaya Beban Langsung - Selain biaya material, terdapat biaya lainnya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi. Misalnya seperti yang terdapat pada komisi yang dibayarkan atas pembelian pada barang mentah atau barang habis pakai, di mana biaya tersebut termasuk dalam biaya beban langsung.
  • Biaya Distribusi - Jenis biaya ini merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha ketika melakukan pengiriman produk kepada konsumen. Yang termasuk dalam biaya disribusi ini seperti biaya pengiriman, biaya penanganan barang, dan lainnya.
  • Tenaga Kerja Langsung - Untuk setiap perusahaan yang berorientasi pada produk, biasanya memiliki tenaga kerja atau karyawan yang mana diperlukan untuk melakukan proses produksi barang sisanya pada bagian lain.Seperti ditetapkan sebagai administrasi, keuangan, marketing, dan lainnya. Gaji ataupun upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan juga termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung.
  • Biaya Pemasaran - Tentu biaya ini sudah tidak asing lagi Anda dengar. Jenis biaya yang dapat dialokasikan secara langsung ke produk untuk jangka waktu tertentu harus dimasukkan kedalam kategori biaya pemasaran ini. Contoh yang terdapat pada sebuah biaya pemasaran ini adalah biaya periklanan, biaya agensi, dan jenis biaya lainnya yang berhubungan dengan pemasaran atau mengiklankan produk bisnis Anda.

Cost of Revenue Yang Berorientasi Pada Layanan

Tidak seperti pada perusahaan yang berorientasi pada sebuah produk. Jenis perusahaan layanan ini tentu tidak memiliki pengeluaran terkait material. Jenis biaya utamanya adalah tenaga kerja. Berikut di bawah ini jenis biaya yang berorintasi layanan yaitu:

  • Biaya Beban Langsung - Komponen yang terdapat pada cost of revenue pada sebuah jenis biaya beban atau pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah biaya yang terkait dengan peralatan yang digunakan untuk menyediakan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
  • Tenaga Kerja Langsung - Salah satu aset utama dalam sebuah perusahaan yang berada dalam industri pelayanan adalah tenaga kerja atau karyawannya. Maka beban biaya terbesar untuk perusahaan di bidang layanan adalah gaji karyawan.Bukan dengan gaji saja, biasanya perusahan di industri ini juga berfokus dalam merekrut karyawan yang tepat untuk posisi yang tepat agar memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bisa sebaik mungkin kepada konsumen.
  • Biaya Pemasaran - Biaya ini sama seperti biaya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan produk. Walaupun target audiens mungkin berbeda, namun faktor seperti biaya agensi dan biaya iklan tetaplah sama.

Baca Juga: Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel Yang Harus Anda Tahu

[elementor-template id="26379"]

Jenis Biaya yang Tidak Termasuk Dalam Cost Of Revenue

Selain biaya di atas, adapun beberapa biaya yang tidak masuk dalam kategori cost of revenue, yaitu

  • Biaya Penelitian dan Pengembangan

    Untuk setiap seluruh biaya yang dikelurkan oleh perusahaan yang digunakan untuk melakukan penelitian dan pengembangkan produknya, biasanya dialokasikan untuk R&D sangat tinggi dan kemungkinan akan diamortisasi selama beberapa waktu.

  • Biaya Tidak Langsung

    Yang terdapat dalam biaya tidak langsug ini yaitu seperti depresiasi, biaya bank, biaya komunikasi, dan juga biaya sewa gedung kantor.

  • Biaya Administrasi

    Jenis biaya yang dikelurkan untuk biaya ini adalah jenis biaya untuk membayar gaji karyawan di devisi non produksi, seperti admin, hukum, keuangan, pemasaran dan lainnya.

Baca Juga: Pengertian Harga Pokok Produksi, Elemen, Dan Contoh Perhitungannya

Bagaimana Cara Menghitung Cost of Revenue?

Untuk menghitung biaya pendapatan atau cost of revenue ini sangatlah mudah, Anda hanya perlu melakukan penambahan saja pada setiap biaya pendapatan yang dimiliki perusahaan.

Cara Menghitung Cost of Revenue

Contohnya pada tahun 2020, pendapatan yang diperoleh perusahaan manufaktur PT. Jaya Murni ialah sebesar Rp. 10.000.000, untuk biaya material langsung yang dikeluarkan Rp. 3.000.000, untuk biaya gaji karyawan Rp. 3.500.000, biaya riset pengembangan Rp. 2.000.000 serta biaya pengiriman dan penanganan Rp. 5.000.000.

Maka untuk melakukan perhitungan pada cost of revenue ini adalah sebagai berikut:

Menghitung Cost of Revenue

Seperti itulah pembahasan mengenai biaya pendapatan atau cost of revenue yang dapat muncul di mana pun dalam bisnis Anda atau perusahaan lainnya. Sebagai pemilik usaha tentu Anda akan butuh melacak persediaan, serta mengetahui pengeluaran apa saja yang berkaitan dengan biaya.

Selain itu Anda juga harus mengetahui seberapa besar pendapat dengan omzet yang Anda terima bukan? Lalu bagaimana caranya? Salah satunya dengan memiliki pembukuan yang rapi dan akurat secara real time, yaitu Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi dari Harmony.

Apa sih itu? Harmony merupakan sistem atau software akuntansi berbasis online yang bisa membantu Anda membereskan pembukuan lebih cepat dan rapi. Harmony juga mudah melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank transaksi secara otomatis, penghitungan aset, dan keuangan usaha yang mudah dikelola karena terdapat 20 lebih laporan keuangan secara real time. Agar lebih optimal cobalah gunakan Harmony software secara gratis selama 30 hari di sini.

Kunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram