Dalam setiap perusahaan tentu sangat membutuhkan pembiayaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya, salah satu biaya tersebut adalah cost of debt (biaya utang), baik dari sistem kredit ataupun tunai.
Maka pastikan jika perusahaan Anda memilih jenis hutang yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban tersebut. Sehingga tidak menyulitkan keuangan perusahaan Anda.
Dapat dikatakan bahwa pinjaman merupakan suatu komponen modal usaha yang paling mudah diperoleh. Namun Anda juga perlu mengetahui cara menghitung hutang modal dan biaya hutang yang timbul. Sehingga nantinya dana yang sudah Anda perolehan dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan pendapatan Anda.
Table of Contents
Biaya utang atau disebut sebagai cost of debt adalah sejumlah biaya atau kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan atas setiap utang-utang yang dimilikinya, seperti hutang bank maupun obligasi perusahaan.
Contohnya, ketika Anda mengajukan sebuah pinjaman (biaya hutang) ke bank, dan dari pengajuan Anda tersebut nantinya akan ada biaya tambahan yang harus dibayarkan selain pokok pinjaman yang diajukan yaitu bunga hutang sebagai keuntungan yang diperoleh oleh bank tersebut.
Namun biasanya untuk menetapkan biaya cost of debt ini, ada beberapa variabel atau faktor yang harus dilihat. Seperti, berapa biaya bunga saat ini, resiko bangkrutnya perusahaan, dan yang terakhir keuntungan pajak bagi perusahaan dengan adanya utang yang dimiliki. Hal tersebut dilihat dari bagaimana perusahaan melakukan manajemen biaya yang baik pada usahanya.
Biasanya pebisnis akan menghitung cost of debt sesudah pajak, dibandingkan menghitung cost of debt sebelum pajak. Karena pembayaran bunga dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Sebab apabila cost of debt berasal dari pinjaman, maka Anda diharuskan untuk membayar bunga dari pinjaman yang didapat oleh perusahaan.
Berbeda halnya cost of debt yang berasal dari menerbitkan obligasi perusahaan di mana suatu hal yang harus dibayarkan kembali melalui tingkat pengembalian hasil atau dikenal sebagai required of return.
Yang mana hal tersebut biasanya diharapkan oleh setiap investor sebagai suatu bentuk dari bunga atas nilai obligasi tersebut.
Agar cost of debt perusahaan tidak merusak keuangan lainnya, maka Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung biaya hutang dengan tepat.
Hal yang pertama harus Anda ketahui Anda mempelajari dasar-dasar hutang bisnis, mulai dari waktu jatuh tempo dan kewajiban yang harus dibayar.
Adapun beberapa sumber pinjaman yang harus Anda ketahui ketika ingin melakukan pinjaman hutang, misalnya dari pinjaman komersial, pinjaman berjangka atau dengan menerbitkan obligasi.
Namun biasanya untuk lembaga keuangan atau bank tentu memiliki syarat yang lebih kompleks seperti menetapkan suatu jaminan.
Banyak perusahaan besar melakukan pinjaman komersial ini untuk berbagai macam alasan seperti membeli perlengkapan, meningkatkan tenaga kerja, merenovasi properti yang dimiliki, dan masih banyak lagi. Namun ada hal yang perlu Anda ingat yaitu:
Biasanya perusahaan yang membutuhkan dana besar akan menerbitkan obligasi dan para investor akan membeli untuk mendapatkan keuntungan.
Tentu hal tersebut dibutuhkan anggaran keuangan yang matang sebelum menerbitkannya. Jika perusahaan yang surat obligasinya sudah dibeli oleh investor maka harus membayar kembali pinjaman tersebut beserta dengan bunganya. Namun yang perlu Anda ingat adalah:
Biaya utang sebelum pajak (before tax cost of debt) biasanya dapat diketahui dengan cara melakukan perhitungan terhadap besaran jumlah hasil internal perusahaan atas arus kas dari obligasi (Kd) atau beban utang dibagi dengan jangka panjang. Berikut rumusnya Kd = Beban Utang / Jangka Panjang.
Yang dimaksud dengan biaya utang setelah pajak ini merupakan besaran bunga yang diwajibkan untuk dibayar oleh perusahaan. Setelah itu perusahaan yang melakukan ini akan dikenakan kewajiban membayar bunga, di mana bunga tersebut merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan.
Maka dengan membayar bunga tersebut, besaran pembayaran pajak penghasilan perusahaan akan menjadi berkurang. Oleh karena itu, biaya utang harus disesuaikan perhitungannya dengan pajak. Adapun rumus yang digunakan yaitu:
Ki = Kd (1-T)
Ki = Biaya Utang Setelah Pajak
Kd = Biaya Utang Sebelum Pajak
T = Tarif Pajak
Untuk menghitung setiap total biaya utang bisnis Anda, ada yang perlu Anda lakukan, berikut penjelasannya.
[elementor-template id="26379"]
Apabila Anda memiliki dua sumber utang yaitu dari bank sebesar Rp. 300 juta dengan tingkat bunga 5%, dan pinjaman dari investor sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat bunga 4%. Maka berapa biaya tahunan yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut?
Penyelesaian:
Pinjaman pada Bank sebesar Rp. 300 juta dengan bunga 5%.
(5% x 300 juta) = 15 juta.
Pinjaman dari investor sebesar Rp. 100 juta dengan bunga 4%.
(4% x 100 juta) = 4 juta.
Maka hasil dari kedua sumber cost of debt adalah:
19 juta / 400 juta = 4,75%.
Berdasarkan hasil di atas, tingkat bunga efektif sebelum pajak sebesar 4,75%. Dengan begitu perusahaan juga perlu menata dengan tepat setiap keuangan baik itu masuk maupun keluar agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Namun Anda tidak perlu khawatir lagi dalam mengelola hutang bisnis Anda, sebab kini sudah ada software akuntansi Harmony yang bisa membantu Anda.
Harmony dapat mengelola piutang perusahaan Anda dengan baik, mengirimkan invoice dengan share link, membuat berbagai macam laporan keuangan, dan menikmati fitur lainnya. Maka
Tunggu apa lagi, segera klik di sini untuk menggunakan software akuntansi Harmony secara GRATIS dalam sebulan penuh.
Untuk mengetahui informasi terkait Harmony, Anda juga bisa mengikuti sosial medianya seperti Facebook, Instagram dan Linked In.
Ingin terima beres laporan keuangan perusahaan Anda? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan jasa pembukuan yaitu membantu untuk membuat laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.