Harmony » Blog » 

Cara Meminimalkan Risiko Piutang yang Tidak Tertagih

Fina Pratiwi
/
Diupdate 
Mei 8, 2020

Dalam dunia usaha semua perusahaan mengharapkan penjualan produk atau jasanya dibayar dengan tunai. Akan tetapi karena keterbatasan daya beli dan faktor lainnya terkadang hal itu tidak bisa dilakukan sehingga perusahaan memberikan keringanan dengan pembayaran secara kredit atau hutang, hal inilah yang disebut piutang dalam suatu perusahaan. Kata piutang tentu saja dimaksud dari sisi perusahaan penjual karena kalau dari sisi pembeli atau konsumen itu disebut hutang atau kewajiban harus membayar tagihan. Namun piutang ini memiliki risiko yang disebut risiko piutang.

“Jangan anggap remeh piutang tak tertagih karena bisa mengganggu arus kas dan operasional perusahaan”

Dalam pencatatan laporan keuangan piutang bisa dikategorikan sebagai aset karena secara tidak langsung akan menjadi uang tunai dimasa mendatang yaitu ketika pembeli telah melakukan pembayaran atas invoice yang sudah ditagih tersebut. Semakin lama piutang tidak tertagih maka akan menjadi beban perusahaan dan mempengaruhi arus kas menjadi kurang baik oleh karena itu perusahan harus berhati-hati dalam mengelolah piutang. Piutang yang tidak tertagih kadang juga disebut dengan istilah kredit macet.

Agar risiko piutang tidak tertagih atau kredit macet tidak mengganggu jalannya perusahaan Anda perhatikan beberapa pedoman cara menghindari atau meminimalkan risiko piutang tak tertagih berikut ini :

Tentukan Batas Piutang Maksimal yang Bisa Ditanggung Perusahaan

Tujuannya menentukan batas piutang maksimal adalah untuk memberikan keamanan kepada kondisi keuangan perusahaan yang mungkin ditanggung akibat risiko piutang yang terjadi. Dengan memiliki ukuran ini manajemen bisa mengontrol keuangan perusahaan agar tidak membuat keuangan perusahaan dalam kondisi sulit. Gunakan software akuntansi untuk kemudahan mengontrol jumlah piutang perusahaan Anda.

Baca Juga : Ini Alasan Kenapa Anda Harus Memakai Software Akuntansi

Menyeleksi dengan Ketat Pelanggan yang Akan Diberi Fasilitas Kredit

Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena profil dari pelanggan bisa menentukan apakah pembayaran dari pelanggan tersebut akan bermasalah atau tidak. Hal-hal yang bisa dijadikan acuan dalam pemberian fasilitas kredit ini antara lain :

• History pelanggan selama membeli dari perusahaan Anda. Apakah selalu lancar atau pernah mengalami kredit macet.

• Cari tau juga apakah pelanggan tersebut masih atau pernah memiliki masalah  sehubungan dengan pembelian diperusahaan lain.

• Kenali dengan cermat siapa saja direksi, dimana alamatnya dan berapa omset pelanggan tersebut.

• Perkirakan nilai aset pelanggan tersebut. Ini bisa digunakan untuk menilai besarnya perusahaan pelanggan serta kemungkinan jadi jaminan jika pelanggan tidak bisa melunasi piutangnya.

Meminta Pembayaran Dimuka

Apabila memungkinkan mintalah pembayaran penuh dimuka untuk pembelian produk atau jasa perusahaan Anda. Hal ini akan membuat perusahaan Anda tidak menanggung risiko piutang tidak tertagih, walaupun dalam dunia usaha saat ini itu hampir sulit terjadi di beberapa jenis industri. Dengan mendapat pembayaran dimuka untuk produk atau jasa yang dijual maka manajemen keuangan perusahaan Anda akan lebih mudah dilakukan.

Meminta Down Payment (DP)

Jika pembayaran penuh dimuka tidak mungkin terjadi, bisa juga dengan meminta Down Payment dulu misalnya 25% atau 50%. Ini bertujuan meminimal risiko piutang tak tertagih tersebut sekaligus membuat perusahaan Anda memiliki uang tunai untuk memulai pekerjaan yang berhubungan dengan penjualan ke pelanggan itu.

Buat Ketentuan Penalty

Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah membuat ketentuan penalty atau hukuman untuk pelanggan yang tidak membayar tepat waktu agar ada perasaan khawatir dari pelanggan jika dia terlambat membayar tagihan. Misalnya dengan memberi penalty bahwa akan dikenakan 2% perbulan dari total tagihan yang belum dibayar atau tidak bisa membeli produk dari perusahaan Anda lagi sebelum tagihan yang sudah jatuh tempo belum dibayar. Pemberian penalty seperti ini sudah dilakukan oleh banyak perusahaan contohnya perusahaan kontraktor, perusahaan leasing dll.

Jaga Hubungan Dengan Pelanggan

Tetap jaga hubungan baik dengan pelanggan agar pelanggan merasa nyaman karena diperlakukan dengan baik oleh perusahan Anda sebagai suppliernya. Dengan berhubungan baik Anda juga bisa selalu memantau perkembangan bisnis pelanggan agar bisa mendeteksi dini apabila ada potensi piutang pelanggan menjadi kredit macet.

Demikian penjelasan beberapa pedoman agar Anda bisa meminimalkan risiko piutang tak tertagih, semoga bermanfaat untuk perusahaan Anda. Untuk memantau piutang Anda dengan mudah  dan praktis sebaiknya gunakan aplikasi akuntansi online.

Harmony adalah aplikasi akuntansi online yang menyediakan laporan keuangan lengkap untuk membantu para pebisnis dalam membuat dan merapikan pembukuan mereka termasuk mengontrol hutang piutang perusahaan. Harmony sangat mudah dan praktis digunakan walaupun Anda tidak memiliki background akuntansi. Tonton Fintax Fair yaitu acara yang diselenggarakan Harmony dalam mengedukasi peserta tentang keuangan dan pajak. Untuk Anda yang berminat, silahkan coba Harmony GRATIS 30 hari disini.

trial harmony
Pembukuan Lebih Mudah!
Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!
COBA GRATIS
Anda juga mungkin suka:
Fina Pratiwi
Fina Pratiwi adalah seorang ahli strategi keuangan dengan lebih dari 5 tahun pengalaman dalam industri keuangan. Dia memegang gelar dalam bidang Keuangan dan dikenal karena kemampuannya untuk menyederhanakan konsep keuangan yang kompleks menjadi sesuatu yang mudah dipahami. Fina percaya bahwa pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci sukses bisnis. Dengan pengetahuannya yang luas, dia berdedikasi untuk membantu bisnis memahami dan memanfaatkan software Harmony untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
chevron-down
Scan the code
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram