Sudah menjadi kewajiban bagi orang pribadi maupun badan usaha untuk membayar pajak. Namun, kepatuhan wajib pajak ini tetap perlu dibuktikan dengan pemeriksaan pajak atau audit pajak. Menurut pengertiannya, audit pajak adalah tindakan pemeriksaan pajak yang dilakukan auditor atau ahli perpajakan untuk memeriksa kepatuhan para wajib pajak.
Pemeriksaan pajak ini juga penting untuk menentukan apakah perlu adanya koreksi fiskal. Seperti diketahui, fungsi pajak bagi negara sangat penting untuk membiayai pembangunan fasilitas dan infrastruktur umum. Maka itu, dibutuhkan audit pajak agar memastikan badan usaha atau wajib pajak tidak melakukan kesalahan pelanggan yang berakibat terkena sanksi denda. Nah, sebelum melakukan audit pajak, kira-kira apa saja tahapan pemeriksaan pajak dan dokumen yang dipersiapkan? Mari pelajari lebih lanjut.
Table of Contents
Selama audit pajak, kelengkapan persyaratan berupa berkas-berkas atau dokumen pajak harus disediakan secara detail dan rinci. Dokumen yang perlu dipersiapkan antara lain:
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi. Juga membantu Anda dalam menghitung dan melaporkan pajak Anda.
Selanjutnya, setelah dokumen-dokumen kelengkapan audit pajak sudah tersedia. Wajib pajak yang diperiksa oleh auditor juga perlu memahami tahapan pemeriksaan pajak.
Pengertian tahapan pemeriksaan pajak adalah sejumlah aktivitas yang dijalankan oleh auditor pajak sebelum melakukan pemeriksaan pajak.
Tahapannya antara lain:
Manajemen perpajakan diatur dalam UU No 16 Tahun 2009 mengenai KUP (Ketentuan Umum Perpajakan). Bisa dikatakan audit pajak adalah cara untuk membuktikan bahwa wajib pajak sudah melakukan kepatuhan pajak sesuai undang-undang yang berlaku.
Jadi, tujuan dan fungsi audit pajak adalah pelaksanaan aturan undang-undang dan memeriksa kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan negara.
Untuk menguji apakah wajib pajak telah mematuhi Ketentuan Umum Perpajakan, berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi indikator:
Baca juga : Koreksi Fiskal, Penjelasan, Jenis dan Contoh Penerapannya
[elementor-template id="26379"]
Pemeriksaan pajak bisa muncul karena beberapa penyebab. Di antaranya:
Dapat disimpulkan bahwa terkadang audit ini tidak selalu menghasilkan penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP). Melainkan, audit pajak juga bisa saja menerbitkan SPT lebih bayar maupun Surat Ketetapan Pajak Nihil.
Terkadang wajib pajak begitu stres menghadapi pemeriksaan pajak, terutama saat pertama kali diaudit. Yang perlu dilakukan oleh wajib pajak adalah berkonsultasi dengan konsultan atau ahli perpajakan dan tetap kooperatif terhadap petugas pemeriksaan pajak.
Audit ini juga akan berkaitan erat dengan laporan keuangan secara komersial yang Anda miliki. Apakah laporan keuangan tersebut telah Anda terima dengan cepat? Nah, Software Akuntansi Harmony siap membantu Anda menyajikan laporan keuangan yang lebih sistematis, rapi, dan otomatis. Dengan Harmony, pencatatan pembukuan menjadi lebih cepat, mudah, dan modern. Pakai Software Akuntansi Harmony GRATIS (trial 30 hari) di sini dan buktikan keunggulan fitur-fiturnya.
Cek juga penawaran dan info terupdate setiap hari lewat akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.