Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka disusunlah 10 prinsip akuntansi yang dapat dijadikan patokan dalam akuntansi. Hal ini dilandasi dari suatu laporan keuangan yang valid sesuai dengan kondisi sebenarnya, Anda harus dapat melakukan siklus akuntansi secara baik, terstruktur dan sesuai prosedur.
Dalam memahami akuntansi baiknya Anda memahami prinsip-prinsinya terlebih dahulu
Table of Contents
Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan format laporan keuangan yang relevan dan mudah dipahami.
Baca juga : Cara Mudah Memahami Akuntansi Dasar
Prinsip pengakuan penghasilan ini merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan itu pada saat penjualan barang, pada sebelum penjualan dan pada saat penerimaan kas.
Prinsip ini digunakan untuk memastikan laporan keuangan yang memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan anda. Namun informasi itu hanya berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi pada satu periode. Dan jika tidak muat anda bisa menulis keketerangan tambahan seperti catatan kaki atau lampiran.
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya. Hal ini dapat memudahkan anda dalam membandingkan laporan keuangan dari periode sebelumnya.
Prinsip akuntansi yang paling penting adalah prinsip entitas, prinsip entitas bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya. Prinsip ini berlaku pada utang atau kewajiban, sehingga bisa membedakan utang pribadi dengan perusahaan dengan tangung jawabnya jelas terpisah.
Hal ini memungkinkan bahwa pencatatan keuangan suatu perusahaan tidak boleh tercampur dengan pencatatan pribadi pemilik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan dengan sebenar-benarnya.
Prinsip akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini penilaian detil keuangan didasarkan pada beban biaya-biaya yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan keuangan. Prinsip ini menggunakan harga perolehan dan harga akuisisi dalam mencatat perolehan asset, utang, modal dan biaya.
Diperlukan prinsip periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan dibatasi oleh periode waktu tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan mengenai kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan anda diambil. Prinsip ini juga difungsikan untuk perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan budget, atau strategi kedepannya
Prinsip kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan bahwa suatu pencatatan yang terus-menerus secara konsisten dilakukan oleh suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur laporan keuangan dan kinerja perusahaan anda.
Prinsip ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi di dalam laporan akuntansi. Sehingga kita dapat menambahkan atau melihat lebih detil satuan mata uang yang disepakati tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama. Adapun faktor non kuantitatif seperti prestasi, mutu, kinerja, strategi usaha itu tidak termasuk dalam satuan moneter karena tidak bisa dinilai dalam bentuk uang.
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.
Prinsip ini adalah prinsip yang mempertemukan bahwa jumlah pengeluaran sama dengan pendapatan yang didapatkan. Sehingga terhindar terjadinya perbedaan laporan antara keduanya. Bilamana ada perbedaan barulah jurnal penyesuaian yang harus anda buat untuk mempertemukan pengeluaran dan pendapatan menjadi sama.
Prinsip akuntansi adalah berbagai acuan dasar yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan sebagai standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah dipahami. Untuk itu anda membutuhkan Harmony Accounting Software, yang mana dapat menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda.
Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.