Setiap investor menginginkan modal dari investasinya akan segera kembali dalam kurun waktu yang ideal, sehingga pendekatan payback period menjadi perhatian penting sebelum mengeluarkan dana untuk investasi.
Investasi merupakan kajian penting dalam bidang ilmu ekonomi. Bagi perusahaan, investasi memiliki strategi dan pendekatan khusus untuk menjamin kinerja keuangan yang sehat dan mengantisipasi risiko keuangan yang mungkin saja terjadi.
Dengan mengetahui payback period, investor bisa memastikan waktu yang dibutuhkan agar modal investasi bisa kembali.
Maka dari itu, dalam budget manajemen, keberadaan investasi selalu dihubungkan dengan payback period. Dengan adanya payback period ini, pengusaha dan investor bisa mengukur kemungkinan dan prospek investasi setelah waktu yang diramalkan.
Suatu rencana investasi harus benar-benar dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarnya merupakan riset mengenai bisa tidaknya suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Analisis rencana investasi juga bisa dilakukan untuk menimbang gagasan usaha dan kemungkinan gagasan bisnis tersebut dilaksanakan. Setiap proyek investasi sudah pasti memerlukan dana yang sangat besar dan akan mempengaruhi finansial perusahaan dalam jangka panjang.
Maka itu, setiap investor harus membuat perencanaan investasi yang lebih detail untuk menghindari kemungkinan menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Dengan mengetahui payback period, investor bisa memastikan waktu yang dibutuhkan agar modal investasi bisa kembali.
Table of Contents
Lalu, Apa itu Payback Period? Pengertian payback period adalah perhitungan yang menunjukkan lama waktu (biasanya dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Payback period diperlukan untuk menunjukkan perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan.
Yang terpenting dari payback period adalah apabila payback period kurang dari suatu periode yang telah ditentukan, maka proyek tersebut bisa diterima. Tetapi, apabila terjadi sebaliknya, maka proyek tersebut akan ditolak. Payback period adalah salah satu metode untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.
Payback Period = Nilai Investasi Awal : Arus kas x 1 tahun
Meskipun, payback period bukan satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk mengukur waktu kembali modal investasi. Namun, metode ini lebih banyak digunakan karena bisa digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan risiko yang sama.
Dengan demikian, investor dalam memilih proyek investasi yang jangka waktu pengembaliannya lebih cepat. Namun, metode ini belum cukup untuk menentukan nilai sisa dari investasi, karena tidak bisa memperhatikan arus kas setelah pengembalian tercapai.
Baca Juga : Pengertian Financial Leverage dan Contohnya
[elementor-template id="26379"]
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa cara menghitung payback period secara sederhana cukup membagi nilai investasi awal dengan arus kas kemudian dikalikan 1 tahun. Namun tidak semua arus kas yang dimiliki perusahaan sama. Untuk arus kas yang berbeda, cara menghitung payback period bisa dilakukan dengan rumus berikut :
PP = n + a : b x 1 tahun
Keterangan :
PP = Payback Periode
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = Arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)
Contoh payback period bisa dihitung dalam permasalahan berikut :
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp 600.000.000 juta umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas per tahun adalah Tahun 1 sebesar Rp 300.000.000 Tahun 2 sebesar Rp 250.000.000, Tahun 3 Rp 200.000.000 Tahun 4 sebesar Rp 150.000.000 dan Tahun 5 Rp 100.000.000
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa arus kas setiap periode (tahun) tidak sama, sehingga untuk menghitung payback period bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Tahun 1 : Rp 300.000.000
Tahun 2 : Rp 250.000.000 menjadi Rp 550.000.000
Tahun 3 : Rp 200.000.000 menjadi Rp 750.000.000
Tahun 4 : Rp 150.000.000 menjadi Rp 900.000.000
Tahun 5 : Rp 100.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000
PP = n + (a : b) x 1 tahun
= 2 + ((Rp 600.000.000 - Rp 550.000.000) : (Rp 750.000.000 - Rp 550.000.000)) x 1 tahun
= 2 + 0.25 tahun
= 2.25 tahun
Dari contoh payback period di atas, dapat diketahui periode pengembalian modal yaitu sebesar 2,25 tahun atau tepatnya 2 tahun lebih 3 bulan. Proyek investasi tidak hanya melibatkan payback period untuk analisis keputusan.
Arus kas juga menjadi pertimbangan penting bagi para investor untuk mengalirkan dananya. Maka dari itu, Anda harus menggunakan software akuntansi Harmony untuk membuat laporan keuangan, termasuk laporan arus kas bisnis Anda.
Software akuntansi Harmony memungkinkan laporan keuangan bisa tersaji dengan mudah, cepat, dan akurat. Anda bisa menikmati kemudahan fiturnya secara GRATIS 30 hari setelah melakukan pendaftaran di sini.
Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony untuk update penawaran menarik hari ini!